Chapter 34 - Sweety

22.4K 1.8K 82
                                    

Dini hari tadi, janjinya update chapter ini sore, tapi malah pagi 😆
Semalem Asia gak tidur karena nulis ini
(ಥ_ಥ)

Jangan lupa VOTE yaaa ⭐⭐⭐

Chapter ini panjang lho :)
Asia enjoy banget pas nulisnya, semoga kalian enjoy juga ya bacanya (◕‿◕✿)

•●※●•


Alicia akhirnya berhasil sampai di pintu keluar mall. Dia mengedarkan pandang ke sekitarnya, lalu melanjutkan langkahnya menuju parkiran. Di depan Alicia, tiga wanita dewasa berjalan sambil bercengkrama, kemudian sesuatu jatuh dari salah satu wanita itu. Alicia segera memungutnya, sebuah gelang silver yang sepertinya terlepas dari lengan si pemakai.

"Maaf, Nyonya," Alicia memanggil.

Ketiga wanita itu sontak berbalik.

Alicia terpaku, menatap wanita yang berdiri di tengah.

Mama.

"Ya, ada apa?"

"Eh? Gelang itu..."

Alicia buru-buru menyadarkan dirinya. "Ya, gelang ini jatuh, saya berniat untuk mengembalikannya."

"Ya ampun, terima kasih."

"Marie, kenapa gelangmu bisa jatuh seperti itu?"

"Iya, sebelumnya aku ragu-ragu untuk memakai ini karena dia agak sedikit longgar di tanganku."

"Syukurlah gadis muda ini mengembalikannya."

Marie tersenyum, lalu menatap Alicia. "Tunggu, bukankah kita... pernah bertemu sebelumnya?"

Jantung Alicia mulai berdetak cepat. "Y-ya... kita pernah bertemu sebelumnya."

"Ah ya! Di taman!"

Alicia mengangguk.

Tiba-tiba saja Marie berjalan mendekat. Jantung Alicia berdetak semakin kencang. Dan ketika Marie mengulurkan tangannya, Alicia dengan refleks melangkah mundur, sehingga tangan Marie pun seolah membeku di udara.

"Ma-maaf," ucap Alicia.

Marie tersenyum.

Melihat senyuman itu, Alicia tidak bisa menahan dorongan untuk menangis. Dia merindukan senyuman itu dengan sangat.

"Kau akan pergi ke suatu tempat, Nona Wendy?"

Wendy? Alicia hampir lupa bahwa dia memperkenalkan dirinya dengan nama itu dulu.

"Tidak, sebenarnya... saya hendak pulang."

"Kau telah menolongku selama dua kali, sebagai tanda terima kasihku, aku mungkin bisa memberimu tumpangan untuk pulang."

Alicia terhenyak, dia menatap sang mama dengan mata berkaca-kaca.

"Kau baik-baik saja?"

"Y-ya. Saya baik-baik saja." Alicia menggeleng dan langsung memberikan senyum manisnya seolah dia memang baik-baik saja. Dia setuju untuk diantar pulang tanpa pikir panjang, oleh orang tua yang sama sekali tidak mengenalnya lagi.

Apakah aku berubah sebanyak itu sehingga dia tidak mengenalku sedikitpun?

Alicia masuk ke dalam mobil berwarna hitam yang dikendarai oleh sopir pribadi keluarga Lucero. Dia duduk di samping Marie dengan gugup, tidak sedikitpun dia mengangkat kepalanya untuk menatap Marie yang membuat Marie bertanya-tanya akan sikap gadis itu.

"Kemana kami harus mengantarmu?"

Deg!

Benar, Alicia belum memikirkannya. Dia tentu saja tidak akan memberitahu Marie bahwa dia akan pulang ke kediaman Lucius Denovan.

LIVING WITH THE DEVILWhere stories live. Discover now