Ablaze 27 - In The Woods

4.5K 497 20
                                    

"Akh!" Alicia memekik terkejut saat Gabrielle menarik tangannya dengan kasar, bangun dari tempat tidur. "Aunt Gabrielle?" Alicia mengerjapkan matanya dan menatap Gabrielle dengan bingung.

Mata biru Gabrielle yang jernih itu seolah berpendar di kamar tidur Alicia yang minim cahaya. "Ikuti aku!" ucap Gabrielle, melangkah meninggalkan kamar bersama Alicia.

"Kenapa? Apa terjadi sesuatu?" tanya Alicia semakin bingung. Dia juga kesulitan menyamai langkah Gabrielle yang lebar dan cepat. Belum lagi dengan aroma menyengat yang tercium di hidungnya. "Aroma apa ini? Tercium seperti—"

Ucapan Alicia terhenti saat tiba-tiba saja Gabrielle berhenti. Mereka sampai di tangga, Gabrielle berbalik menatapnya tepat di mata.

"Alicia, apakah kau percaya padaku?"

Alicia yang masih kebingungan pun sontak mengangguk. "A-apa yang terjadi?" tanyanya lagi. Kemudian dia melihat Gabrielle mengambil sesuatu dari saku celananya dan itu adalah sebuah pemantik.

Saat Gabrielle menyalakan pemantik api itu dan melemparnya ke bawah tangga, suara ledakan kecil terdengar, api kemudian menyambar dengan cepat. Dalam sekejap, lantai dasar rumah besar ini ditutup oleh api yang menyala.

Alicia memekik terkejut. "Aunt Gabrielle, apa yang kau lakukan?!" serunya.

"Bukan apa-apa, sedikit eksperimen," jawab Gabrielle dengan tatapan dingin.

Sebuah teriakan dan geraman serta umpatan-umpatan kasar terdengar di bawah sana.

"S-siapa itu?"

Gabrielle tidak menjawab, dia menarik Alicia lagi, pergi menuju ruang santai dan membuka jendela yang di sampingnya terdapat sebuah pohon. Biasanya Alicia suka membaca buku di sini sembari menggemari suara cicit burung atau tupai yang melompat-lompat dan sesekali mencuri kudapannya. Tapi sekarang, Alicia dan Gabrielle menggunakan pohon rindang itu untuk turun ke bawah, menyelamatkan diri.

"Cepat!" bisik Gabrielle saat Alicia ragu-ragu untuk melompat dari dahan pohon yang paling bawah menuju tanah. "Aku akan menangkapmu. Cepat, Alicia!"

Menghitung sampai tiga, Alicia pun melompat dari sana. Kakinya tidak langsung menyentuh tanah karena Gabrielle telah lebih dulu menangkapnya. Lalu mereka pergi ke menuju semak-semak dan ke arah pepohonan yang rimbun dan gelap.

Saat mereka pikir sudah aman, langkah mereka terhenti.

Alicia berbalik dan matanya terbelalak, dengan pupil yang mengecil. Dia menatap pada kobaran api yang menyala di hadapannya, yang perlahan melahap habis kerangka rumah. Terdengar suara teriakan-teriakan di kejauhan yang membuat sekujur tubuh Alicia merinding.

Siapa mereka? Karena para pelayan telah pulang sebelum pukul tujuh malam, sehingga yang ada di rumah tersebut seharusnya hanya dirinya dan Gabrielle.

"Aunt Gabrielle, ke-kenapa kau melakukan ini?" tanya Alicia dengan suara tercekat.

Gabrielle tidak menjawab, tapi di bibirnya tersemat senyuman puas. "Sebaiknya kita pergi sekarang!" kata Gabrielle.

"Kau tidak akan menjelaskan apa pun padaku?" Mata Alicia mulai berkaca-kaca karena takut.

"Kau mau mati di sini ditangkap oleh mereka?" sahut Gabrielle.

Saat itulah Alicia mendengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa semakin mendekat. Alicia melihat siluet beberapa orang memasuki area pepohonan. Dia sontak mengikuti langkah Gabrielle, memasuki rimbun hutan semakin dalam.

"Aunt Gabrielle, kau tahu jalan keluar dari tempat ini?" tanya Alicia, berbisik rendah di belakang Gabrielle.

"Tidak. Aku tidak tahu," jawab Gabrielle dengan santainya.

LIVING WITH THE DEVILWhere stories live. Discover now