Chapter 46 | Relieved

45.2K 2.8K 46
                                    

Saat Jordan sedang tertunduk, matanya menangkap sepasang sepatu yang berdiri tepat dihadapannya saat ini.

"Ummm, apakah anda keluarga dari Nyonya Amandine ?" Tanya perawat yang menghampirinya.

Jordan sontak berdiri dengan perasaan tegang "Benar, aku suaminya"

Si Perawat mengangguk lalu mengarahkan Jordan bertemu dengan dokter yang sedang menatap monitor yang berada di ruang IGD.

"Dokter, ini Mr.de Vos, suami dari korban" Ucap sang perawat saat mereka tiba ditempat dimana dokter yang tadi memeriksa Amandine berada.

Dokter Joana, begitulah yang Jordan baca dari Name tag nya. Dokter Joana menarik nafasnya dalam, matanya menatap kasihan pada Jordan.

"Saat ini kondisinya bisa dikatakan tidak terlalu serius, tapi juga kita tidak bisa anggap remeh dengan kondisinya.".

"saat aku memeriksa denyut nadinya, aku merasa denyut nadinya ada yang berbeda. Mungkin dia sedang hamil, dan saat kami mengeceknya ternyata dugaan ku benar, pasien sedang hamil. Dan ternyata tadi siang dia melakukan pemeriksaan disini" Terang dokter Joana panjang lebar.

Amandine sudah mengetahuinya, Jordan mengusap kasar wajahnya saat mendengar penjelasan dokter Joana. dokter Joana memutar layar computer dihadapannya agar Jordan juga bisa melihat hasilnya.

"ini adalah hasil rontgen nya. Pasien mengalami patah tulang selangka sebelah kirinya. Tapi Bayi kalian baik baik saja, meskipun mengalami pendarahan sedikit. " dokter Joana memutar mutar kursor dilayar agar Jordan fokus pada titik yang dimaksud olehnya.

 " dokter Joana memutar mutar kursor dilayar agar Jordan fokus pada titik yang dimaksud olehnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Saat ini tulang lehernya mengalami sedikit pergeseran. Namun masih dalam kategori ringan, jadi kita tidak perlu khawatir, meskipun kita juga tidak boleh mengabaikannya. Aku yakin demi melindungi bayinya, pasien menahan benturan dengan bahu kirinya" dokter Joana berharap penjelasan nya bisa sedikit menenangkan keluarga pasien.

"Sepertinya ibu dan bayinya saling mencintai satu sama lain hingga keduanya bekerja sama dengan baik" Sambung dokter Joana.

Sekali lagi Jordan merasa seperti ditusuk tepat di jantungnya. Calon anaknya dan Amandine saling mencintai, tapi Jordan hampir memisahkannya.

"Apakah patah tulangnya berbahaya dokter ?" Tanya Jordan lirih.

Dokter Joana melipat bibirnya sebelum melanjutkan penjelasannya "Ummm, sebenarnya pemulihan untuk patah tulang bisa lebih cepat jika kita melakukan operasi. Tapi karena saat ini pasien sedang hamil maka operasi tidak bisa kita lakukan. Pada umumnya operasi bisa saja dilakukan, hanya jika menyangkut hidup atau mati calon ibu"

Jordan mengangguk anggukkan kepalanya, telinganya dibuka lebar lebar agar bisa mendengarkan dengan jelas penjelasan dokter Joana.

"Kehamilan pasien masih merupakan tahap awal, jika kita melakukan operasi maka harus menmberikan anestesi pada pasien. Anestesi sendiri sebenarnya bisa mempengaruhi tumbuh kembang janin. Kita akan memakaikan penyangga bahu untuk pasien, semoga dengan perlahan tulang bahunya bisa kembali pulih" Terang dokter Joana lagi.

My Love Lucifer (END)Where stories live. Discover now