Chapter 25 | Wedding Day

27.4K 1.9K 50
                                    


Hari yang dinantikan oleh Amandine akhirnya tiba, Wanita itu sungguh tidak bisa menahan gugup menghadapi hari esok.

Malam ini, mereka akan mengadakan makan malam keluarga sebelum hari pernikahan esok. Semua anggota keluarga inti hadir disana. Termasuk Mikael yang notabene adalah adik tirinya.

Meskipun ibu kandungnya tidak ada disana, dan Amandine tidak peduli. Tapi Amandine mengizinkan Mikael ikut dalam hari bahagianya, bahkan Jane sahabat Mikael sekaligus sepupu Jordan juga hadir disana.

"Bagaimana Mandy ? pasti kau gugup sekali kan ?" Tanya Jane yang duduk diseberangnya.

Menanggapi pertanyaan Jane, Amandine hanya bisa tersenyum. Bagaimana mungkin ada wanita yang tidak gugup saat menghadapi pernikahannya ?

"Sayang, jika kau berubah pikiran sekarang juga, papa akan mendukungmu" Celetuk Auguste.

Jordan tersedak air putih yang diminumnya saat Augsute mengatakan hal itu pada Amandine. Rasanya Déjà vu saat mendengarnya.

"Benar, kalau kau mau, aku bisa memperkenalkan mu pada seseorang yang jauh lebih baik darinya" Sahut Mikael tak mau kalah. Bagaimana pun, Mikael juga sudah tau reputasi Jordan sebagai pemain wanita.

Nyonya De Vos langsung melotot pada Auguste dan memeluk Amandine "Bisa kah kau tidak mencuci otaknya ? hanya dia yang akan menjadi menantuku" omelnya.

"Dia satu satunya anakku, bagaimana aku tidak khawatir ?" Ucap Auguste santai.

Nyatanya itu juga di angguki oleh Mikael "Benar paman, dia juga saudaraku satu satunya" sambung Mikael.

Auguste tersenyum mendengarnya, lalu mereka berdua saling meninjukan kepalan tangan mereka, tanda mereka adalah sekutu.

Mikael juga merupakan anak tunggal ayahnya, yang artinya dia hanya punya saudara dari pihak ibunya.

Ayah Jordan lalu berdecih sebal pada Auguste, bagaimana dia bisa menghasut putrinya saat malam pernikahannya ?

"Heiii, kau tenang saja. Jika anakku ini menyakiti putrimu maka aku sendiri yang akan menghajarnya" Ancam ayah Jordan.

Jordan yang sedang mengunyah makanannnya rasanya ingin menangis mendengarnya. "Ayah... Ibu.... bagaimana mungkin kalian memperlakukan aku seperti akulah yang menjadi penjahatnya ? Mandy lah yang selalu sinis padaku" rengeknya dengan wajah memelas.

Amandine tertawa mendengarnya, sungguh menyenangkan rasanya jika mereka bisa berkumpul seperti ini.

"Ahh, ayah aku punya satu permintaan pada kalian" lanjut Amandine. Amandine punya satu permintaan yang hanya bisa dikabilkan oleh ayah Jordan.


**

Tepat pada tanggal Dua puluh dua April, Amandine dan Jordan akan mengikat janji suci mereka sebagai sepasang suami istri disebuah gereja kecil.

Tepat pada tanggal Dua puluh dua April, Amandine dan Jordan akan mengikat janji suci mereka sebagai sepasang suami istri disebuah gereja kecil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Love Lucifer (END)Where stories live. Discover now