CHAPTER 3 | Slut

33.8K 2.5K 28
                                    


Amandine menggerakkan kepalanya kekanan dan kekiri, membunyikan sendi sendi yang terasa sangat berat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Amandine menggerakkan kepalanya kekanan dan kekiri, membunyikan sendi sendi yang terasa sangat berat. Lalu dia menaikkan kacamata yang dipakainya keatas kepalanya, sembari memijit pangkal hidungnya.

"Haaahhh, akhirnya selesai!!!" Amandine tersenyum senang melihat maket renovasi stadion yang sedang dikerjakannya akhirnya selesai.

" Kau memang hebat Amandine! Rakyat Belgium akan berterima kasih padamu karena telah membuatkan stadion yang megah" Puji Amandine pada dirinya sendiri.

"Apa Jordan pergi ?" Amandine memutuskan untuk pergi kekamar Jordan. Pintunya tidak dikunci, kepalanya mengintip sedikit.

"Tidak ada siapapun" Bisik Amandine pada dirinya sendiri. Amandine memutuskan untuk merebahkan tubuhnya diatas Kasur empuk milik Jordan.

"Ya Ampun, wangi Jordan dimana mana " Amandine menggulingkan tubuhnya diatas Kasur Jordan dan menghirup wanginya dalam dalam.

Setelah puas menikmati wangi Jordan, Amandine memutuskan untuk beranjak dari sana.

"Oh Hai Mandy, aku tersanjung kau sudah menungguku dikamar" Jordan menyandarkan tubuhnya pada dinding kamarnya, cukup kaget melihat Amandine berada dikamarnya sekarang, saat dia baru saja kembali.

"Ya, tentu saja, aku memasang perangkap untuk para Jalang yang akan kau bawa. Tapi sepertinya kau tidak membawanya sekarang" Amandine menaikkan satu alisnya dan menatap Jordan dari atas hingga bawah.

"No,No, aku tidak suka mengingkari janjiku manis."Jordan menggerakkan telunjuknya kekanan dan kekiri.

"Aku merasa tersentuh seorang iblis seperti Jordan bisa memenuhi janjinya. Baiklah kalau begitu" Amandine melangkahkan kakinya dengan angkuh menuju pintu kamar Jordan.

Namun saat akan keluar, Amandine melihat bekas lipstick di pipi Jordan.

"Tidak membawa jalang, tapi kau menikmatinya diluar sana eh ?" Ucap Amandine sinis, kepalanya terasa mendidih membayangkan Jordan menyentuh seorng wanita.

"Ayolah, mengapa kau jadi seperti tunangan yang pencemburu ? bukankah kau tidak peduli ?" Sindir Jordan dengan menyunggingkan senyum miringnya pada Amandine.

"Oh, aku memang tidak peduli Brengsek!" Amandine keluar dan membanting pintu kamar Jordan dari luar.

"Ohh, aku sangat menyukai Amandine yang pencemburu !!!!" Teriak Jordan dari dalam kamarnya.

Amandine berjalan cepatmasuk kedalam kamarnya, lalu menghempaskan dirinya kekasur miliknya.

"Apa kau tidak pernah menganggapku ? sekali saja ?" Amandine menahan tangisnya.

Jordan dan Amandine memang bertunangan, bukan karena paksaan dari ayahnya ataupun dari Ayah Jordan. Pada kenyataannya dialah yang mengatakan pada ayahnya kalau ia ingin menikah dengan Jordan. Yah,Amandine memang mencintai Jordan sejak dulu.

My Love Lucifer (END)Where stories live. Discover now