Chapter 37 | Couple's Fight

25.4K 1.9K 25
                                    


Tok tok tok...

"Masuk" Suruh Jordan saat ada yang mengetuk pintu ruang kerjanya. Pagi ini pekerjaannya sudah menumpuk hingga harus diselesaikan dengan segera.

Terdengar suara langkah kaki Samir memasuki ruangan Jordan, Jordan menoleh sekilas lalu kembali fokus pada kertas dihadapannya.

"Bos, untuk info yang kau minta kemarin tentang Teressa dan Amandine..." Samir memulai laporannya, Jordan yang tadinya fokus dengan tumpukan kertasnya langsung mengangkat pandangannya menatap Samir.

"Apa yang kau temukan ?" Tanya Jordan, saat ini pria itu fokus mendengarkan laporan Samir.

Samir mengambil duduk dihadapan meja Jordan, lalu menyandarkan punggungnya disana.

"Dari informasi yang kami dapat, salah satu orang yang mengenal mereka berdua mengatakan bahwa Teressa dan Amandine pernah berkencan dengan orang yang sama" Terang Samir.

Perlahan Jordan menaikkan satu alisnya seolah ia sedang mengatakan 'benarkah'.

Samir lalu menggaruk alisnya, sepertinya ini bukan informasi yang menyenangkan bagi bosnya. "Amandine berkenan lebih dulu dengan pria ini" Lanjut Samir.

"Siapa ?" potong Jordan, dia tidak butuh informasi apa apa lagi selain siapa yang pernah dikencani oleh Amandine.

Samir menarik nafasnya, terlihat ragu untuk mengatakannya "Mereka berkencan dengan Pangeran..." Cicit Samir.

"Si Gabriel ?" Tanya Jordan memastikan, rasanya tidak mungkin jika mereka memperebutkan Pangeran Gabriel yang secara fisik dan kelakuan tidak enak dilihat itu.

"Eeee.... Maximillian Junior...." Ucap Samir.

Jordan menghembuskan nafasnya seperti tidak percaya, bahkan dia tidak tau harus mengatakan apa saat Samir menyebutkan nama Maximillian Junior.

Amandine sungguh luar biasa, bagaimana dia mengencani seorang Pangeran Playboy dari Belanda itu ?

"Lalu ?"

"Amandine mengencaninya terlebih dahulu, hanya beberapa bulan saja. Lalu Maximillian berkencan dengan Teressa" Sahut Samir.

Jordan mengerutkan dahinya "Lalu ? apa yang menjadi masalahnya ?"

"Ntahlah, aku kurang yakin. Tapi menurut beberapa rumor yang beredar, selama berkencan dengan Teressa, Maximillian selalu membandingkan mereka berdua" Begitulah kira kira informasi yang diterima oleh Samir.

Well, Samir pun tidak tau pasti apa yang terjadi sebenarnya. Hanya mereka atau Teressa yang tau apa masalahnya.

"Bos..." Panggil Samir pada Jordan yang kini tenggelam dalam pikirannya sendiri.

"Apa mungkin Teressa memang sengaja mendekatimu karena itu ?" Pikiran itu muncul begitu saja dikepala Samir, karena semuanya menjadi jelas sekarang.

Jordan diam, mencerna kembali kalimat Samir barusan. Samir bisa saja benar, tapi jika itu memang benar, sungguh luar biasa Amandine. Dia bisa membuat Teressa melakukan apa saja untuk menggangu Amandine.

Tapi, menjadikan Jordan sebagai alat balas dendam ? berani sekali dia.

"Baiklah, kau boleh pergi" Usir Jordan sambil mengibas ngibaskan tangannya.

Samir berdecih lalu berdiri dari kursi yang dia duduki "Bos, kau ingatkan ? Besok kau harus berangkat ke Hungaria ? apa kau sudah memberitahu istrimu ?" Tanya Samir, lalu ia berlalu dari ruangan Jordan.

Yap, Jordan memang ingat kalau besok dia harus berangkat ke Hungaria, tapi dia tidak ingat kalau dia belum memberitahu Amandine. Apa dia harus memberi tahu Amandine ?

My Love Lucifer (END)Where stories live. Discover now