Chapter 41 | None of Your Business

27.5K 1.8K 16
                                    


Amandine memasang wajah cemberut sepanjang acara pembukaan pabrik di Malmedy, berbanding terbalik dengan Jordan yang memberikan senyum sumringah sejak mereka keluar dari kamar hotel.

Bayangkan saja, Jordan sudah merusak gaun Amandine, bahkan meninggalkan kissmark yang tak terhitung di punggung Amandine. Jadilah kini wanita itu memakai kemejanya, karena dia pun bahkan tak memiliki gaun cadangan.

"Kurasa kemarin kau membeli gaun yang memperlihatkan punggung mu itu, kenapa kau malah memakai kemeja ?" Bisik Helen penasaran.

Amandine berdecak malas "dia merusaknya..." Ucap Amandine pada Helen sembari menunjuk Jordan dengan dagunya.

Ppffttt.....

Helen menahan tawanya, apa dia bilang ....Amandine terlalu berani memakai gaun seperti itu. "bagaimana dia merusak gaunmu ?" Penasaran Helen masih belum hilang juga.

Amandine mendekatkan bibirnya pada telinga Helen dan membisikkan sesuatu "dia memperkosaku" Jawab Amandine kesal.

Sontak Helen tak dapat menahan tawanya lagi, meskipun yang dia lakukan adalah tertawa tanpa suara, tapi Amandine tetap saja malu.

"Kau sudah puas tertawa ?" Bisik Amandine lagi. Helen pun mengangkat tangannya, memberi isyarat dia akan berhenti mentertawakan Amandine.

Helen lalu menyenggol lengan Amandine dengan lengannya "Bukankah kau harusnya senang karena dia memperkosamu ? bagaimana kalau dia memperkosa wanita lain ?"

Haishhhh....

Amandine menggertak akan meninju Helen, "Hati hati kalau bicara bodoh !"

"Mandy... apa kau akan mebiarkanku sendirian menyambut para tamu disini ?" Rengek Jordan yang berjalan mendekati Amandine.

Amandine membuang nafasnya kesal, rasanya dia sangat malu berpenampilan casual seperti ini. Tapi dia juga tidak mungkin membiarkan Jordan sendirian, yang ada nanti si jalang Teressa akan menempel padanya.

"Kau membuatku tidak percaya diri memakai pakaian ini !" Gerutu Amandine. Jordan terkekeh pelan lalu menatap Helen "Padahal tadi dia juga meneriakkan namaku" Bisik Jordan pada Helen.

Helen tertawa mendengarnya, sementara Amandine melotot kesal mendengar ucapan Jordan. Bisakah dia tidak meberitahu siapapun detail yang terjadi tadi ?

"Jordaaaannn, kau menyebalkan sekali" Amandine lalu menyubit pinggang Jordan untuk melampiaskan rasa kesalnya.

Jordan terkekeh lalu merangkul mesra pinggang Amandine dan mengajaknya berkeliling menyambut pada tamu.

"Dimana kau tempatkan tanganmu Jordan ?!" Bisik Amandine kesal sangat telapak tangan Jordan sesekali mengelus bokongnya.

Jordan pura pura tidak mengerti "Huh ? apa maksudmu tanganku ?" Tanya Jordan polos. Amandine berdecih kesal lalu berusaha menarik telapak tangan Jordan menjauhi bokongnya.

Namun sebelum Amandine berhasil, tangan Jordan sudah lebih dulu meremas bokong Amandine dan tersenyum penuh kemenangan.

"Jordan, orang orang bisa melihat kelakuan mesummu !" Protes Amandine yang panik aka nada orang yang melihat.

Jordan lalu menyeringai "lalu kenapa ? aku tidak memegang bokong istri mereka" Elak Jordan. Amandine mengerutkan dahinya kesal "Aku akan membunuhmu kalau kau berani!" Ancam Amandine.

Tenang saja, tidak ada yang memiliki bokong sebagus Amandine. Bisik Jordan dalam hatinya.

"Ibu, bagaimana menurutmu ?" Amandine dan Jordan berjalan mendekati ayah dan ibu Jordan yang juga datang pada acara pembukaan ini.

My Love Lucifer (END)Where stories live. Discover now