chapter 22 | Anger

27.4K 2.1K 100
                                    


Sebelum baca, author saranin siapin tisue yeee...


----------------------------------------------------------------------


Amandine menjatuhkan gelas ditangannya hingga pecah berserakan dilantai.

"Apa yang kau lakukan disini ?" tanya Amandine tertahan.

Teressa tersenyum mengejek menatap Amandine. "Menurutmu ?"balasnya menantang.

Amandine menarik napasnya dalam dalam lalu berjalan satu langkah mendekat. Kedua tangannya terkepal disisi tubuhnya hingga buku buku jarinya memutih.

"kau tidur dengannya ?" Tanya Amandine lagi.Suaranya rendah, hingga hanya bisa didengar oleh mereka berdua.

Teressa melipat kedua tangannya didepan dada lalu menatap Amandine "Aku bukannya tidur dengan Jordan Mandy, aku bercinta dengan Jordan" tuturnya Teressa.

Teressa tersenyum setelah mengatakannya, merasa menang karena dia berhasil membujuk Jordan membawanya kerumah mereka.

Wajah Amandine langsung memanas mendengar kalimat yang meluncur dari bibir Teressa. Apa katanya tadi ? Bercinta ?

Krang ajar sekali wanita ini ! Tanpa peringatan, Amandine langsung menampar wajah Teressa hingga wanita itu terjerembap dilantai.

Tampak sudut bibirnya mengeluarkan darah segar, bisa dilihat sekuat apa tenaga Amandine menamparnya tadi ?

"APA KAU GILA ?!" teriak Amandine pada Teressa, lalu Amandine berjongkok dan menarik rambut Teressa hingga wanita itu berteriak kesakitan.

Wajah Amandine merah apdam saat ini, sungguh ia sangat marah ! Dadanya naik turun menahan gejolak emosi yang membakar dadanya.

"APA KAU TIDAK BISA MENEMUKAN LELAKI LAIN ?!??"

"APA KAU SENANG TIDUR DENGAN PRIA YANG AKAN MENIKAH ?!??" Teriak Amandine di telinga Teressa.

Teressa berusaha melawan, namun tangan Amandine yang menarik rambutnya saat ini sangat kuat. Rasanya kulit kepala Teressa hampir terkelupas.

Amandine murka, lalu menarik rambut Teressa hingga wanita itu berdiri dan menampar wajahnya lagi.

Tidak puas hanya sampai disitu, Amandine menjambak kuat rambut Teressa dan menahan kepala Teressa agar tangan kanannya leluasa menampar wajah Teressa.

"APA KAU INGIN MATI ?!??" Plak

"MENGAPA KAU TIDUR DENGANNYA ?!??" Plak

"APA AKU PERNAH MENGGANGGU KEHIDUPANMU ?!??" Plak

"APA AKU PERNAH MEMBUAT MASALAH DENGANMU ?!??" Plak

Empat  kali..

Empat kali Amandine menampar Wajah Teressa. Namun sepertinya wanita yang ditampar tidak terima, hingga ia mendorong Amandine hingga terjatuh kebelakang. 

Bukan Amandine namanya kalau ia bisa dijatuhkan dengan mudah. Dulu dia sering terlibat pertengkaran degan Helen. Jadi, hanya menghajar seorang Jalang bukanlah hal yang sulit.

Dengan secepat kilat Amandine  bangkit dan menampar wajah Teressa lagi hingga Teressa kembali terjerembap ke lantai.

"KAU MEMANG INGIN MENCARI MASALAH DENGANKU KAN ?!??" 

Amandine menarik rambut Teressa dan menyeretnya. Teressa ? Wanita itu hanya bisa berteriak dan menjerit. Pertarungan tampak tak seimbang.

"Amandine, stop !" Jordan tiba tiba muncul lalu setengah berlari menuju kearah mereka berniat untuk memisahkan Teressa dan Amandine.

My Love Lucifer (END)Where stories live. Discover now