Chapter 19 | What's wrong ?

23.4K 1.9K 55
                                    


"David ?" Tanya Helen tak percaya. Pria yang disebutkan Namanya itupun tampak kaget melihat siapa yang ada dihadapannya sekarang.

"Helen dan Amandine !!" Serunya sambil berjabat tangan dengan mereka. 

"Apa yang kau lakukan disini ?" Tanya Amandine.

Jordan dan yang lainnya tampak keheranan.

"Apa kalian saling mengenal ?" tanya Samuel penasaran. Tak Hanya Samuel yang penasaran, bahkan Jordan juga ikut penasaran.

"Ahh.. tidak, aku hanya pernah bertemu mereka di Malmedy" Ucap David.

"Bagus sekali kalau kalian sudah saling mengenal" imbuh Teressa.

"David adalah kontraktor yang kami pilih untuk bekerja sama dengan kalian dalam pembangunan Malmedy" Sambung Samir.

Helen Membulatkan matanya "Benarkah ?" .

David tersenyum senang "Well, aku akan senang jika kita bekerja sama"

David tersenyum senang "Well, aku akan senang jika kita bekerja sama"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

                                                (Bang David)

"Baiklah, kalau begitu. Aku perkirakan kerja sama antara kalian nantinya akan berlangsung baik. Bagaimana kalau kita lanjutkan membahas masalah teknisnya ?" potong Teressa.

Jordan mengangguk pada yang lain, lalu ia kembali duduk dikursinya. Dia tidak menyangka jika David dan Amandine saling mengenal.

Selama hampir dua jam membicarakan garis besar masalah teknis, meeting akhirnya selesai ditanda Jordan yang keluar ruangan terlebih dahulu diikuti oleh dua dayang kesayanagnnya dan satu jalang yang selalu menempel padanya.

Ugh ! Amandine tidak peduli.

"Woahhh, aku tidak menyangka kita benar benar akan bertemu lagi" Gumam Helen. Dia teramat senang bisa bertemu kembali dengan si tampan David.

David tertawa pelan bawaannya "Aku juga, ternyata dunia ini sangat sempit" dia juga tidak menyangka bisa bertemu dengan wanita wanita cantik yang pernah ia beri tumpangan dulu.

"Bagaimana kabar kalian setelah itu ? Apa semua berjalan dengan baik ?" Sambung David, kini mereka bertiga sedang berdiri menunggu lift, sampai tidak sadar bahwa Jordan yang tadi keluar ruangan terlebih dahulu kini berada dibelakang mereka.

"kami baik baik saja, kau lihat ? berkat bantuanmu kami bahkan bisa memenangkan tender ini sekarang" Jelas Helen. Tampak sekali wanita itu bahagia karena bisa bekerja sama dengan David.

Amandine tersenyum, lalu membiarkan mereka berdua mengobrol.

"Soooo ? bagaimana kalau kita minum teh atau kopi ? aku masih ingat kalian bilang akan mentraktirku"

Uuppss, Amandine lupa jika mereka punya hutang pada David.

"Ten..."

"Minum kopi sepertinya enak" potong Jordan yang sejak tadi berdiri dibelakang mereka.

My Love Lucifer (END)Where stories live. Discover now