Chapter 29 | Sweet Night

30.4K 1.9K 36
                                    

"Apa karena aku adalah anaknya Perdana Menteri ?" Tanya Amandine lagi saat Jordan tak menunjukkan reaksi apapun.

Jordan tak menjawab, pikirannya menerawang apa yang menjadi alasannya tidak pernah membatalkan pernikahannya dengan Amandine ? Padahal Jordan tak pernah sedikitpun menggunakan Auguste Gillard untuk melancarkan bisnisnya.

"Benar"

Amandine sudah tau itu, tapi entah mengapa kali ini ia tidak bisa menutupi rasa kecewanya. Amandine mengerjapkan matanya agar air matanya tidak jatuh. Namun air matanya tetap saja jatuh.

"ughh, maaf. Biasanya aku tidak begini" Amandine menghapus air matanya dan mencoba tertawa namun malah terlihat aneh.

Jordan masih diam menatap Amandine yang berusaha menutupi air matanya.

Amandine tidak tau harus bereaksi bagaimana disaat begini, yang Amandine tau kalau saat ini ia tidak ingin Jordan melihatnya hampir menangis. "Aku akan mengambil air minum didalam" Ucap Amandine kaku lalu berdiri dari kursinya.

Tapi Jordan menahannya pergi. Jordan bangkit berdiri dan membalikkan tubuh Amandine hingga kini mereka saling bertatapan.

"Aku tidak tau harus bagaimana lagi Jordan...." Lirih Amandine, air matanya tidak dapat ditahan lagi. Amandine menangis dihadapan Jordan, pertahanannya runtuh. Hatinya terasa sakit, Amandine tidak tau lagi bagaimana caranya ia membuat Jordan melihatnya.

"kenapa kau tidak berhenti saja Amandine ?" Suara Jordan terdengar parau, melihat Amandine menangis sungguh hatinya tidak suka.

Jordan selalu penasaran mengapa Amandine tidak pernah menangis sekalipun dihadapannya ? dia ingin sekali melihatnya menangis.

Tapi kenapa ? Melihat Amandine menangis seperti ini dihadapannya sekarang malah justru hatinya tidak suka ?

Jika wanita lain yang menangis saat ini, maka Jordan tidak akan mempedulikannya. Tapi kenapa ? Dia tidak bisa mengabaikan air mata Amandine begitu saja saat ini ?

"Aku tidak tau Jordan..... " Amandine menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya sambil menangis terisak.

"Katakan kau memang tidak menginginkanku sama sekali, katakan kau tidak ingin menghabiskan hidupmu denganku. Maka aku akan berhenti saat ini juga... Aku akan pergi dari hidupmu Jordan....." Ucap Amandine di sela tangisnya, Wanita itu tidak bisa mengontrol emosinya saat ini.

Benarkah ? Amandine akan berhenti dan pergi dari hidupnya ?

Tidak... Jordan tidak suka itu...Sungguh Jordan tidak suka. Amandine tidak boleh pergi dari pandangan matanya....

Jordan meraih wajah Amandine dan mencium wanita itu.

Bukan seperti ciuman yang selama ini mereka lakukan, kali ini bukan hanya menempel namun mereka saling berbalas ciuman hingga degupan jantung Amandine menggila.

"Bohong" Ucap Jordan saat ciuman mereka terurai. Jordan menempelkan dahinya pada dahi Amandine. Hembusan nafas Jordan terasa membelai wajah Amandine.

"Bukan karena kau anak Perdana Menteri. Tapi aku sendiripun tidak tau apa alasannya" Nafas Jordan terengah karena ciuman mereka barusan.Sengatan listrik mulai menjalar di jantungnya.

Amandine memegang kedua tangan Jordan yang kini menangkup wajahnya. "Jangan bohong Jordan" Suara Amandine terdengar lirih di telinga Jordan.

Jordan mengangkat wajahnya hingga kini tatapan mereka beradu.

"Aku sendiri juga ingin mengetahui apa alasannya Amandine" Balas Jordan. Pria itu kembali meraih wajah Amandine dan menautkan bibir mereka.

Amandine awalnya tidak yakin apa yang kali ini dia lakukan benar atau tidak, namun akhirnya dia membiarkan dirinya terhanyut pada ciuman Jordan. Amandine melingkarkan tangannya pada tubuh Jordan.

My Love Lucifer (END)Where stories live. Discover now