Chapter 42 | Shameless

Start from the beginning
                                    

Amandine beranjak dari duduknya dan membawa foto itu bersama, Amandine melangkahkan kakinya menuju ruangan Helen.

"Apa apaan ini ?" Ujar Helen yang kaget saat Amandine melemparkan foto foto itu di mejanya. Dengan cepat tangan Helen mengambil foto foto itu dan memindainya.

Dahinya mengkerut, heran dengan foto ditangannya. Bagaimana bisa ?

"Ada seseorang yang mengirimkannya padaku" Ujar Amandine pelan saat ia sudah duduk di kursi tepat dihadapan Helen.

"Apa ini saat Jordan pergi ke Hungaria ? apa dia pergi bersama wanita itu ?" Tanya Helen lalu menghempaskan dengan kasar foto itu diatas meja kerjanya.

Amandine menggeleng lemah, "Aku tidak tau, Jordan bilang padaku kalau dia akan pergi dengan Samuel" balas Amandine.

Helen mencoba mencerna informasi yang diberikan Amandine, dan mengangguk anggukkan kepalanya sambil memikirkan suatu kemungkinan.

"Apa kau tau siapa pengirimnya ?" Ucap Helen.

Amandine mengankat bahunya tak tau "Tidak tau, tapi aku yakin pengirimnya sangat ingin aku melihat ini" lanjut Amandine.

Kepala Amandine terasa sangat pusing, kepalanya sakit memikirkan kemungkinan kemungkinan dari foto yang diterimanya.

"Apa kau mencurigai seseorang ?" Lanjut Helen.

Amandine mengangguk pelan "Yap, aku mencurigai jalang itu. Aku pikir dia memang ingin aku melihat foto foto ini" lanjut Amandine.

Helen kembali mengangguk "Kalau begitu ada kemungkinan juga dia yang mendatangi Jordan kesana. Haishhh, aku benar benar tidak bisa berpikir positif tentangnya meskipun aku mencoba nya" Keluh Helen sembari menghela nafasnya.

"Ponsel Jordan rusak setelah pulang dari Hungaria..." Amandine baru ingat saat Jordan pulang dari Hungaria, Amandine mendapati posel Jordan dalam keadan rusak.

"hei, aku rasa sebaiknya kau menanyakannya langsung pada Jordan. Aku tau Jordan memang pria kurang ajar yang menyebalkan. Tapi dia bukan pria yang suka berbohong. Sebaiknya kau menanyakan langsung pada Jordan" usul Helen.

Benar kata Helen, meskipun Jordan pria kurang ajar yang selalu berbagi kehangatan dengan wanita wanita cantik diluar sana. Tapi Jordan bukan lah tipe pria pembohong dan mengingkari janji.

Bertanya pada Jordan adalah satu satunya cara untuk mencari tau.

Tapi.... Tetap saja rasanya saat ini Amandine ingin menghajar wanita sialan itu. Perasaan kesalnya sudah tidak bisa ditahannya lagi, Amandine akan menemui wanita jalang itu saat ini juga.

"Bisa kah kau menemaniku ?" Tanya Amandine pada Helen. Helen menatap Amandine heran "Kemana ?"

Amandine tampak berpikir sejenak "aku ingin sekali menghajar wanita ini " Ucap Amandine sembari mengangkat foto Teressa dan Jordan kearah Helen.

Helen berdecih "Kau ingin aku membantumu mengeroyoknya ?" Tanya Helen tak percaya. Setau Helen, Amandine bahkan tak butuh bantuan orang lain saat Amandine memathakn hidung Helen dulu.

Amandine memijat lehernya, tubuhnya terasa tidak sehat. Tapi dia sangat ingin menghajar Teressa saat ini juga.

"Bukan, aku ingin kau menahanku saat nanti terlalu keras menghajarnya" Ucap Amandine, sontak Helen tertawa terbahak bahak. Kejam sekali wanita ini.

Helen akhirnya menyetujui ajakan Amandine dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju Apartemennya Teressa.

Setelah menanyakan pada Samir dimana Teressa tinggal, Amandine bergegas menuju Apartemennya tidak peduli Teressa ada atau tidak.Menurut informasi dari Samir, saat ini Teressa sedang tidak masuk kantor. Kebetulan yang menyenangkan bukan ?

My Love Lucifer (END)Where stories live. Discover now