Sadar

14.4K 564 5
                                    

Awas ada typo!! Prikitiuww!!!

========#####========

-Author POV-
Dua minggu sudah berlalu, gadis cantik itu belum juga bangun dari tidur panjangnya. Ntahlah apa yang membuatnya sangat nyaman berbaring di atas kasur itu.

"Assalamualaikum?! Kamu tau kan hukum jawab salam itu wajib? Terus kenapa gak kamu jawab??" Ucap Kenan sambil memegang coklat yang sudah berpita.

"Queen, kamu gak mau maafin aku ya? Makanya kamu gak mau bangun bangun?" Tanya Kenan mengelus tangan Queen yang sedikit dingin itu.

"Drama!! Drama!!" Ucap seseorang yang baru masuk dia adalah Calantha. Dari semua teman teman mereka hanya Calantha yang masih belum nerima Kenan, Hmm lebih ke sinis aja sih.

"Minggir lo! Gue mau duduk disitu!" Lanjutnya mengusir Kenan yang tengah duduk di kursi dekat kasur dimana Queen terbaring lemah diatas nya.

"Queen liat tuh orang yang buat lo kek gini minta maaf terus, cape gue dengernya, nah karena lo sahabat gue, lo harus hilang in cape gue dengan cara bangun terus lo ngomong deh sama dia" kata Calantha menggenggam tangan Queen.

"Queen-Queen lo tuh ya?! Udah yang paling kecil, paling pande, paling lelet, paling dewasa sikapnya, tapi paling ngerepotin juga ya lo! Lo kalo marah gak usah ngambek dengan cara diem terus begini napa? Bangun kek, jawab yang gue bilang" lanjut calntha masih dengan gaya emak emaknya namun ada butiran air yang terus keluar dari matanya saat mengucapkan itu.

"Lo masih gak mau bangun juga? Queen sekali-kali gantian napa biar gue yang ngambek gak bicara-bicara sama elo, jangan elo doang yang bisa diem"

"Queen lo...."

"Hmm,,,"

"Queen itu suara lo? Gak mungkin Kenan kan suaranya kek cewek" Kenan yang juga mendengar itu langsung menuju ranjang yang ditempati Queen dan menekan tombol di dinding ranjang yang terhubung dengan ruangan dokter.

"Queen lo udah sadar?? Ken dia genggam tangan gue!!" Heboh Calantha.

"Sssttt! Jangan berisik!"

"Biar kami periksa dulu" ucap sang dokter, lalu Calantha dan Kenan pun memberikan jarak agar dokter bisa leluasa memeriksa Queen.

"Nona sudah sadar, kita tunggu sampai dia sadar sepenuhnya" ucap dokter. Hingga tak lama kemudian mata yang sudah lama terpejam itu, perlahan mulai terbuka. Salah satu suster disana langsung memberikan minum.

"Apa yang anda rasakan nona?" Tanya dokter.

"Pegal" lirih Queen pelan.

"Sepertinya tidak ada masalah serius, jika hari ini tidak ada sakit yang dirasakan, nona sudah bisa pulang besok" ucap dokter tersebut sambil tersenyum lalu pamit.

"Waalaikumsalam" lirih Queen tiba-tiba membuat calntha dan Kenan mengernyit heran.

"Ntahlah rasanya aku harus mengucap salam" kata Queen lalu menekan sebuah tombol, yang bisa membuat kasur sedikit tegak di bagian atasnya. Kenan hanya tersenyum mendengarnya.

Calantha beranjak pergi dengan alasan akan mengabari keluar Queen dulu, itu hanya satu alasan karena dia merasa bahwa Kenan dan Queen butuh waktu untuk bicara.

"Queen?"

"Hmm"

"Maaf, aku udah tau semuanya kalo kamu......." Kenan menceritakan apa saja yang dia ketahui dengan Queen

"Hmm" jawab Queen singkat

Hingga Kenan mengulangi kata-kata nya tadi dari permintaan maaf hingga cerita. Tapi respon Queen tetap sama. Kenan pun mengulanginya, hingga beberapa kali membuat Queen tersenyum.

"Iya, aku maafin. Kamu udah ngulangin itu 6 kali" kata Queen tersenyum membuat Kenan tertular dengan senyum manisnya itu.

"Kamu mau apa?"

"Pulang"

"Kan tadi kamu denger sendiri kalo kamu boleh pulang paling cepet be.."

"Queen!! Ya ampun nak akhirnya kamu sadar" pekik Leya saat sudah memasuki ruangan. Dia langsung menghampiri Queen lalau mengecup semua permukaan wajah anak bungsu nya itu.

"Iya mom" jawab Queen pelan lalu memeluk mommy nya itu, dan tak lama dari itu Ryan pun ikut memeluk kedua perempuan yang ia sayang in itu.

     "Sehat selalu ya sayang, dad gamau kejadian ini terulang karena kelalaian kamu" kata Ryan sambil mengelus  puncak kepala putri kesayangannya itu.

Selesai dengan suasana hari keluarga itu mines Gavin dan Vian yang masih dalam perjalanan. Mereka pun mengobrol ringan serta bercanda membuat suasana  menjadi hangat.

Huhuhuhuhuhuu!!! Akhirnyaaaaaa Queen sadar guysss.

Vote vote vote!!!

Queen (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang