Part 47

13.3K 597 3
                                    

Sesuai kami aku ini part keduanya. WARNING typo!!! Happy reading!!

========#####========

-Queen POV-
Hari ini gue sekolah seperti biasa, hanya saja perlakuan Kenan ke gue yang gak biasa, ya walau dia seperti ini sudah beberapa hari tapi tetap saja rasanya aneh. Bukan hanya itu tapi kesehatan jantung gue juga harus di periksa gara-gara ini. Huuhh!

Seperti sekarang dia minta disuapin saat sedang berada di kantin. Masalah? Ngak sih tapi malu nya loh aduh. Terpaksa gue suapin dia dengan mempertahankan ekspresi datar gue sedangkan dia hanya tersenyum manis ke arah gue.

"Udah ah Ken lo makan sendiri ya?" Kata gue menggeser piring beserta sendok dan garpunya ke arah dia.

"Ngak!!" Katanya seperti orang yang ngambek.

"Lo mau dibsuapin??" Tanya bang Vian. Dan dia hanya mengangguk.

"Yaudah sini gue suapin"

"Ogah!! Gue makan ndiri aja" katanya langsung menyambar sendok dan garpu lalu memakannya dengan terburu buru.

Bel pulang pun berbunyi, ya karena tadi itu hanya jam kos karena guru pada rapat jadi ya gitu. Gue sebagai pemilik sekolah gak rapat?? Ada gak sih yang nanya gitu. Kalo ada jawabnya itu Abang kembar gue yang datang. Hehhehehe.

     "Guysss!!!!" Teriak gue. Dan bukan hanya mereka tang menoleh gue tapi semua orang yang mendengarnya. But i dont care. Gue langsung  berlari ke arah mereka dan meninggalkan Kenan yang tadinya berjalan di samping gue.

Ternyata bang Satrya dan bang abya main kesini jadi gue langsung ke mereka dan mengedipkan sebelah mata gue kearah mereka berdua. Eh gue kenapa dah?? Au ah.

     "Queeennn!!!" Teriak seseorang memanggil gue.

     "Apaan tadi kedip-kedip matanya?? Kelilipan?" Tanyanya.

     "Ngak!" Jawab gue seadanya.

     "Kamu kenapa sih?" Apa sih gue cuma lagi gak mood ya.

     "Gak papa"

     "Queeeenn!!" Geram nya sambil menarik tangan gue ke mobilnya dan langsung melajukannya begitu saja. Sedangkan beberapa orang yang melihatnya tersenyum melihat itu.

      "Kamu kenapa si Ken!! Aku mau pulang!!" Kata gue sedikit meninggikan suara gue.

      "Gak!!" Mendengar itu gue langsung diam dan beralih menatap jendela.

      "Kamu lagi badmood ya??" Tanya Ken setelah mobilnya berhenti.

      "Hmm" jawab gue sambil melihat keseliling gue ternyata kami sudah berada di sebuah taman. Gue langsung turun meninggalkan Kenan dan asin dengan dunia gue sendiri.

      -Kenan POV-
Hari ini dia kenapa sih?? Perasaan gak ada yang salah deh. See? Sekarang dia kacang in gue malah banyak banget lagi yang minta foto. Masalahnya bukan cuma cewek tapi cowok juga. Dan tiap kali gue tegur dia malah acuh in gue.

Dari pada dia makin marah. Akhirnya gue cuman ngikutin dia Kemana plus fotoin kalo misalnya ada yang minta foto sama dia. Bucin?? Mungkin kali ya. Sampe pas satu cowok minta foto sama Queen dia malah mencoba merangkul Queen untung saja Queen cepat menepis membuat cowok tersebut minta maaf.

Setelah dapat anggukan dari Queen sia tetap ingin berfoto dan pada saat hitungan ketiga dia mulai merangkul Queen lagi.

     "Wooiii!! Sopan dikit jadi cowok!!" Kata gue membanting hp nya yang gue pake buat foto tadi. Sedangkan Queen langsung memutar tangan cowok tersebut sambil bergumam sesuatu ke telinganya. Dengan ekspresi marah tentunya.

      "Udah ah Queen yok balik!" Kata gue.

      "Gak mau!" Jawabnya tegas dan meninggalkan gue.

      "Kamu mau hah kejadian tadi ke ulang lagi?!" Kata gue sedikit nge bentak.

      "Ya enggak lah! Tapi gak usah nge bentak juga" balanya dan berlalu. Eergghh kenapa lagi sih?? Gue pun memutuskan untuk mengikutinya ternyata dia membeli tiket untuk masuk ke rumah hantu gue juga begitu.

Sampe di dalem gue gak menemukan Queen. Tapi ada beberapa orang dan entah mengapa queen tak terlihat sama sekali. Sampai pintu keluar sudah tampak tapi queen sama sekali gak kelihatan. Kemana sih?? 

Gue udah keluar dari rumah hantu itu dan menolehkan kepala ke kanan dan kiri untuk mencari keberadaan gadis nakal gue satu itu. Huhh kenapa juga Haris kesini. Dan hap! Ternyata dia ada di salah satu toko es krim yang jaraknya lumayan jauh dari rumah hanti tersebut. Perasaan gue masuk gak hampir sama dengan dia masuk deh kok dia malah udah disitu? Dan kalo diliat daro tukang jualnya rame dan dia udah kebagian berarti kan dia udah agak lama disitu. Ahhh perasaan gue aja kali yak.

Lama dengan pemikiran gue. Ternyata Queen udah mulai berjalan lagi. Huuh untung aja ke parkiran. Berarti dia mau pulang.

     "Lama!" Itulah kata pertama yang diucapkan setelah melihat gue. Apalagi yang bisa gue buat selain menghembuskan napas terakhir eh napas berat maksudnya.

     "Kita pulang ya" kata gue lembut dan dibalas deheman singkat darinya.

Sampe di rumah Queen gue rencana nya mau balik tapi karena dengar penawaran Queen gue jadi balik deh.

      "Duluan aja, mau parkir dulu ucap gue kedia" dan dia hanya mengganggu kan kepala lalu masuk ke rumah mewah itu.

Selesai dengan mobil. Gue langsung masuk dan disana sangat gelap seperti tak ada kehidupan. Padahal kalo dipikir-pikir ini masih siang. Kok bisa gelap banget. Sampai tiba-tiba pintu rumah tertutup membuat gue kaget dan saat gue balik badan tiba-tiba.






Ada Queen yang megang senter dan mengarahkan caranya ke mukanya membuat gue sedikit berteriak.

     "Aaakhh! Astagfirullah Queen!!"

     "Mati lampu keknya" katanya dan menyenter kan senternya ke hp padahal menurut gue itu gak guna dan setelah itu lampu menyala.

     "Alhamdulillah!" Ucap gue sambil menoleh ke belakang. Ternyata.


     "Selamat ulang tahun!!!" Ucap temen temen gue beserta keluarganya, serta keluarga gue. Ya ampun kok gue gak inget ya. Gue pun beralih ke belakang gue ternyata udah ada Queen yang tersenyum manis dan membawa kue.

     "Selamat ulang tahun!! Semoga yang lo impikan terkabul" gue pun mengangguk antusias memejamkan mata sebentar dan meniup lilinya. Gue pun kembali memperhatikan sekeliling gue udah banyak hiasan hiasan sederhana. Yang bisa gue pastikan ini baru dibuat. Dan juga ada confetti yang berjatuhan di lantai. Pantesan rasanya ada beberapa kertas yang ke injak.

     "Jadi karena ini hari ini kamu nyebelin??" Dia hanya mengedikkan bahu acuh.

     "Mulai!!" Ucap gue malas disambut kekehan oleh yang lainnya.

    "Makasih untuk semuanya" ucap gue singkat dan duduk disampin Queen yang sedang memotong kue untuk dia makan.

Acara kecil-kecilan pun berjalan lancar hingga malam. Kami bakat-bakat sate. Lalu pulang kembali ke habitat masing masing.

Queen (End)Where stories live. Discover now