Terbongkar II

26.6K 1.1K 8
                                    

"Satu lagi" kata gue membuat semuanya kembali menoleh ke gue, termasuk polisi yang sedang memegang pak Haryo

"Saya juga mendapat informasi bahwa ada yang bermain main di keluarga Amora melalui perusahaan, dia telah mengkorupsi uang perusahaan sebanyak 5,5 miliyar lebih. Kebetulan orang yang bersangkutan berada di kawasan ini, jadi langsung saja"

"Pak Antonio Fernandez, telah menjadi koruptor perusahaan 7 bulan yang lalu di perusahaan Amora, benar?" Tanya gue untuk mengetes kejujuran karena kalo dia jujur gue bisa pertimbangkan hukumannya,karena ada alasan yang masuk akal dan ternyata

"Benar nona, saya membutuhkan uang untuk pengobatan Ibu saya" kata pak Toni jujur, ya gue tau itu inilah kenapa gue masih bisa pertimbangkan hukumannya, cuma gue mikir kenapa gak minta aja coba.

"Mengapa tidak minta, atau setidaknya klarifikasi terlebih dahulu"
"Saya malu nona"
"Malu? Jadi anda lebih malu jika meminta langsung daripada mengambil tanpa izin?" Gak habis pikir gue malu? buang aja muka lo kelaut, emosi gue

"Mm-maaf nona"katanya lagi
"Hukuman yang harus anda jalani adalah 4 tahun penjara serta fasilitas anda disita kecuali rumah. Untuk anda Icha anda dikeluarkan karena kasus pembullyan, sama seperti Milla anda tidak bisa sekolah di Jakarta lagi karena tidak ada yang mau menerima anda serta akan ada pembullyan terhadap anda jika anda sekolah di daerah Jakarta" terang gue tegas, ekspresi yang dikeluarkan Icha sama dengan ekspresi yang dikeluarkan oleh Milla bedanya Icha terus saja menunduk tanpa mau meminta maaf.

"Jadi saya kira kasus sudah selesai, kalian boleh bubar, dan pulang kerumah masing masing" kata gue tegas, dan langsung pergi ke kamar mandi buat bersihin rambut gue yang gue yakini ni rambut pasti udah kering.

Selesai dengan rambut gue pun mau pulang tapi ternyata ada
"Icha?"
"Hmm Sorry, g-gue..."
"Ya gak papa"
"Apa gue Ngak bisa sekolah disini, maksud gue masih di kawasan Jakarta, soalnya gue Ngak bisa ninggalin mama sama nenek"
"Kenapa?"
"Mama, juga lagi sakit walaupun bukan penyakit berat, sedangkan nenek belum sembuh total" jelasnya
"Yaudah lo boleh sekolah disini, tapi saran gue lo ubah penampilan biar gak di kenal sama anak lain, takutnya lo di bully, itu cuma saran sih" kata gue
"Beneran?" Tanya nya antusias yang gue jawab dengan anggukan dari gue
"Makasih Queen, maaf karena sempat ngebully lo"
"Hmm sans ae, gue duluan ya" kata gue yang diangguki Icha

Huuh akhirnya masalah selesai jadi besok gue harus berpakaian kayak biasa dong, sebenarnya sih gue bisa aja nahan, cuma gue gak bakal bisa tinggal diem kalo mereka main fisik sama orang yang gue sayang, karena gak ada yang bisa nge jamin kalo dia gak bakal main fisik sama orang yang gue sayang  lainnya, ingat kalo udah pernah nyoba pasti gak bakal takut lagi deh tu anak, walaupun status kekuasaan ada ditangan orang yang di tampar? True?but kalo main fisik sama gue mah, biasa aja. Mungkin emang udah waktunya kali ya. Sampe Dirumah gue mandi dan langsung tidur.




PS: yang di mulmed itu Icha

Akhirnya bisa up, makin GAJE kan, aku kurang ngerti hukum jadi hukuman nya cuma rekayasa aku aja ya!!

Voment pleissss.....'

Salam sayang dari Author
-Dhiena-

Queen (End)Där berättelser lever. Upptäck nu