PHP

14K 574 3
                                    

WARNING!!!! Typoooo!!!!!!
Happy reading!!

========#####========

Gue udah rapi dengan style gue buat ke hotel yang dibilang sama Reno kemarin.

I'm in love with the shape of you.
We push and pull like a magnet do
Although my heart is falling you

Ya dering iPhone gue berbunyi dan ternyata itu dari Reno.

"Hallo?"

"Queeeeennn!!! Keknya hari ini gak jadi deh"

"Loh kenapa?"

"Hehehe,,, Sherly lagi di London, jadi gue mau balik"

"Elah kebiasaan lo, besok kagak mau gue temenin lagi baru tau rasa lo. Btw titip salam ke Sherly ya!! Bilang dari orang yang udah lo php in!"

"Okey beib, lopyuuu"

See!! Gue udah bolos udah rapi di php in. Dasar!!! Ihh yaudah lah ke sekolah aja.


-Author POV-
Queen sudah berada di ruangan Galen. Ya dia tidak masuk dan dia masih memakai baju bebas, jadi gak ke kelas deh. Berani?? Ya berani lah toh itu juga sekolah punya dia.

"Lo kesini cuma mau tidur lagi??" Tanya Galen. Pasalnya jika Queen sudah kesini Queen hanya tidur saja.

"Ngak, tugas perusahaan" katanya lalu meneluarkan iPad yang di bawanya

"Yahh, padahal gue mau keluar"

"Kemana?"

"Ketemu doi"

     "Ihh siapa??"

     "Minggu depan juga tau, Abang mau ngelamar dia" whattttt lamar wah

      "Oke Queen izin in lagian Queen takut doi gak betah sama Abang. Gak jadi punya kakak ipar deh"

"Yeee dasar bocah!!"

"Yudah bang Galen libur aja sampe acara lamaran, nanti kerja nya pas Queen suru aja"

"Serius?" Anggukan gue yang didapatnya.

"Thanks baby girl, Abang pigi dulu" pamitnya sambil memberikan ciuman jarak jauhnya.

Gue pun langsung mengambil alih tempat duduk bang Galen dan langsung mengecek data apa yang sedang bang Galen kerjakan. Dan ternyata hanya beberapa yang belum selesai gue langsung menyelesaikan data sekolah. Baru kembali ke perusahaan.

Perusahaan Amora yang gue pegang udah lama gak gue cek, jadi gue harus ngecek ini dlu. Tak terasa gue udah duduk disini 2 jam lebih gue langsung merenggangkan otot otot gue terus keluar buat ngasih makan peliharaan perut gue.

Di kantin udah rame banget orang dan teman-teman gue duduk di meja yang agak tengah. Karena gak mau jadi pusat perhatian gue milih duduk di meja pojok kantin yang belum terisi. Dan ternyata gue udah disini pun tetep aja jadi pusat perhatian. Apalagi baju gue yang beda sendiri. Apes apes. But, gue gak peduli, gue lebih peduli sama peliharaan gue. Jadi gue langsung pesan makanan yang gak bisa dibilang sedikit, untuk memenuhi perut gue.

"Semalam katanya gak datang?" Gue lagi asik dengan makanan gue, tiba-tiba terdengar suara yang akhir-akhir ini udah gue hafal.

"Gak jadi pergi" jawab gue

      "Kalian sering chatingan??" Tanya Sofi reflek dan gue hanya mengedikkan bahu acuh sedangkan Kenan hanya bergumam misterius.

Gue langsung kembali fokus ke makanan gue hingga habis. Gue kita mereka udah pada balik karena bel masuk udah bunyi tapi nyatanya mereka masih ngelilingi meja yang bisa dibilang kecil ini sambil tengok gue.

     "Ngapain?" Tanya gue, dan mereka serentak menggeleng.

     "Balik sana, gue mau ke ruang bang Galen"

     "Ikut!!!" Ucap mereka serentak lagi walau dengan nada dan ekspresi yang berbeda. Gue langsung menggelengkan kepala tanda tak mengijinkan.

     "Lagian Queen kami bakal kenak marah kalo masuk lagi" kata Calantha mengelak dan diangguki semuanya.

     "Gue anter" putus gue final tanpa penolakan. Akhirnya mereka mengikuti gue di belakang menuju kelas.

Tok! Tok! Tok!

Sebelum masuk gue ngetuk pintu kelas dulu. Ya walau gue yang punya sekolah ini tapi etitut tetap harus dijaga. Kami sedang berdiri di kelasnya Rania, Sofi.

     "Bu saya kesini hanya ingin mengantar Sofi dan Rania ke kelas, karena tadi saya membutuhkan mereka. Jadi tolong dimaklumi ya" kata gue formal, karena status gue tanpa pakaian sekolah adalah pemilik sekolah, dan gue harus formal ngomong sama semuanya.

     "Oh baik mis tidak apa-apa" balas ibu yang sedang mengajar tetap formal.

Kami lanjut jalan ke kelasnya si kembar.

Tok! Tok! Tok!

    "Pak saya mau mengantar Calandra, Calantha, dan Kenan. Tadi saya ada keperluan sebentar dengan mereka. Jadi tolong dimaklumi" kata gue sopan dan formal.

    "Tidak apa-apa mis, kalian silahkan masuk" kata bapak guru yang sedang mengajar dikelas mereka.

     "Kalo begitu saya permisi" kata gue dengan senyuman tipis, lalu dapat anggukan dari lawan bicara dan memilih melenggang kembali ke ruangan bang Galen.

Gue kembali dengan pekerjaan gue dan kembali berkutat dengan berkas-berkas penting. Gue memutuskan untuk menunggu mereka di lobi, karena tadi gue kesini diantar sama Tio jadi nanti dia bakal jemput gue di lobi.

Jam pelajaran sudah berakhir sekitar 25 menit yang lalu tapi temen temen gue gak ada yang keliatan satu pun pasalnya mereka biasa melewati lobi terlebih dahulu untuk menuju ke parkiran, walau agak sedikit memutar tapi mereka suka melakukannya. Karena lelah menunggu gue memutuskan untuk langsung menelphone Tio agar menjemput gue.

Dari kejauhan gue udah mulai nampak kedatangan mobil yang dibawa Tio. Namun suara grasak grusuk menghampiri gue. Dan beberapa detik kemudian gue merasakan ada sesuatu yang menoyor gue. Dan ternyata itu

"Calantha, apa an sih" ucap gue Sensi.

"Apa-apa? Kami udah keliling sekolah nyari elo, ternya lo duduk manis disini" katanya menggebu-gebu

"Suruh siapa gak nanya dulu?!" Ketus gue

"Gue duluan" ucap gue langsung pergi pasalnya mobil tuo sudah berhenti di depan lobi.

"Lah ditinggal" gumam Calantha yang masih bisa gue denger.


Ahhhaaaiii!! Aku balik
Udah lama aku gak update. Maaf ya!!

Tapi tetap vote yaw!!!

Queen (End)Where stories live. Discover now