109

3.6K 700 300
                                    

Komennya udah dikit banget, mina jadi ngerasa sedih banget. Rindu banget ada yg komen disetiap paragrafnya, semoga mina dapatin komen kalian kaya gitu lagi ya😢😢😢

Kecup basah Mina dari Hoseok cabe yang dititip ke Taehyung lalu di lempar ke Min Yoongi :*****

***

Tubuh Ni Na bersandar sepenuhnya pada dada Min Yoongi. Kedua insan itu sekarang sedang duduk di lantai. Yoongi bersandar di dinding dan Ni Na di depannya.

Benar!

Maaf itu telah Ni Na dapatkan dengan durasi satu jam lebih tujuh belas menit. Ni Na tidak mengerti Yoongi itu terbuat dari apa, kerjaannya yang selalu menggerogoti Ni Na diberbagai kesempatan musti dipertanyakan. Tidak ada bosan-bosannya. Mulutnya selalu mengumpat dan bersumpah serapah saat menggerogoti Ni Na tidak pernah hilang sedikitpun malah akhir-akhir ini menjadi-jadi.

Jemari Ni Na sibuk memainkan dua cincin yang tersemat di jari manis Yoongi.

Ni Na terkekeh.

Yoongi mengerutkan alisnya bingung, "Kenapa tertawa?"

Ni Na menggeleng sebagai jawaban. Ia kembali memainkan cincin di jari manis Yoongi.

"Kau mengingat kekonyolan hari itu ya?" tanya Yoongi.

Gadis yang kekurangan pigment kulit tersebut langsung menoleh pada Min Yoongi, dibalas tatap oleh sang lelaki tanpa membuat gadis dekilnya menunggu.

"Kau mengingatnya?" tanya Ni Na penasaran. Bukan Yoongi namanya jika lelaki itu mengingat hal-hal menjijikkan seperti hari itu.

Yoongi mengangkat alisnya. Rautnya tidak suka setelah mendengarkan pertanyaan Han Ni Na.

"Ada alasan untuk aku melupakan hari itu?"

Ni Na menatap Yoongi dengan pandangan berbinar. "Min Yoongi tidak melupakan hari itu?"

Yoongi hanya mengangkat kedua bahunya sebagai jawaban. Ia kembali memeluk Ni Na erat sambil menatap langit. Namun, senyuman itu tidak bisa Ni Na tahan. Rasanya sangat menyenangkan mengetahui bahwa Min Yoongi tidak melupakan hari di mana Ni Na amat sangat bahagia waktu itu.

"Aku tidak percaya kita akan sampai di tahap ini," lirih Ni Na namun masih bisa didengar oleh Min Yoongi.

Yoongi mendengus, "Seharusnya akulah orang yang pantas mengucapkan kalimat itu."

Ni Na menghembuskan napasnya. "Cantik juga, dua cincin di jari manis Min Yoongi terlihat begitu sempurna."

Kali ini Yoongi tersenyum manis. Sumpah! Di kepalanya langsung terlintas bagaimana proses kedua cincin itu bisa tersemat di jari manis mereka.

"Jika menyangkut Hoseok saja, kau pasti senyum semanis itu! Kenapa denganku tidak, heran!" Ni Na merajuk. Bibirnya mengerucut ke depan.

"Ada apa dengan bibirmu itu? Kau mau memajukan bibirmu sampai kampus?"

Ni Na menghentakkan tubuhnya yang sedang bersandar pada Min Yoongi. Memberi tahukan pada Min Yoongi bahwa mulut lelaki itu lebih panas dari pada gunung berapi.

"Kenapa kau tersenyum semanis itu? Karna cincin dari Hoseok bukan?" tuduh Ni Na.

"Lalu kau pikir, dari mana cincin yang kau pakai itu kalau bukan dari Taehyung?" Yoongi itu terlahir tidak mau kalah, bahkan kata Hoseok, saat Min Yoongi lahir ia sudah mengajak ibunya berdebat.

"Kau lupa semua uang Taehyung yang telah terpakai untuk kita?"

"Oh jadi sekarang kau mengancamku dengan uang si bodoh itu?"

2. JEALLOVE (PART 1, 2 & 3) - Min YOONGIWhere stories live. Discover now