89

5K 679 193
                                    

Ini hadiah terakhir untuk kalian sebelum novel Jeallove Part 2 nya dicetak yuhuuuu...

Tadinya ga mau di publish. Tapi chapter ini gemesin sih.. jadinya mina publish..

Kasih ciumnya dulu buat mina😘

Kecup basah Taehyung tampan dan Yoongi pitak :*****

***

Namjoon memberikan isyarat untuk tidak ikut campur urusan Taehyung pada Seokjin. Jungkook sudah memeluk lengan Jimin karna takut melihat Taehyung yang tampak berbeda di matanya. Bagi Jungkook, sekarang Taehyung nampak seperti ibunya yang berubah jadi malaikat pencabut nyawa saat ketahuan bahwa Jungkook menyimpan koleksi video genit dari Jimin.

Lelaki bermarga Jeon itu ketakutan, namun seorang Park Jimin sama sekali tidak perduli. Lelaki Park itu malah membisikkan kata-kata penuh ketakutan pada Jungkook.

Selain sering memukul Jungkook, Jimin juga sering menakuti lelaki kelinci itu. Bagi Jimin sensasi melihat Jungkook ketakutan sama bahagianya dengan video genitnya yang laku terjual.

Sungguh Jimin lelaki penuh dosa.

Semua orang di meja itu terdiam. Mereka saling berpandangan satu sama lain. Seokjin memilih membuang muka dan sedetik kemudia ia lantas berdiri dan beranjak dari sana diikuti oleh Namjoon. Seokjin tidak bisa bertahan di sana tanpa ikut campur. Jadi ia lebih memilih untuk pergi saja.

Kantin masih ramai. Beberapa ada yang sadar dengan ketegangan di meja itu. Sebagian lagi tidak menyadari dan masih sibuk dengan urusan masing-masing.

Jina sudah berdiri dengan gugup. Kedua tangannya tampak memainkan ujung bajunya. Taehyung masih terus berbincang dengan gadis di sampingnya dan sesekali mereka berbisik intim.

"Jina-yya ... kau tidak ada kelas?" tanya Hoseok mencoba mengajak Jina berbicara. Karna Hoseok melihat Jina yang bingung sendiri tidak tau dengan apa yang akan ia kerjakan.

Jimin menawarkan minumannya pada Jina. Namun gadis itu menggeleng lemah untuk menolak sambil membungkukkan kepalanya untuk meminta terima kasih pada Jimin.

"Taehyung-ah ... sebenarnya gadis ini siapa?" tanya gadis yang sekarang duduk di samping Taehyung. Ia merasa risih Jina berdiri di belakangnya dan Taehyung. Ia merasa Jina tampak sebagai kekasih yang sedang meminta Taehyung untuk memperhatikannya.

Taehyung mengangkat bahu, "aku juga tidak tau dia siapa? Menurutmu dia siapa?" Taehyung menatap gadis di sampingnya dengan pandangan menggoda. Lelaki itu sempat mengedipkan matanya pada gadis itu. Membuat sang gadis merona merah.

Jina yang melihat semua itu entah kenapa hatinya terasa diremas. Ditambah lagi dengan kalimat Taehyung yang seolah-olah mengartikan bahwa Jina tidak memiliki tempat di hidup Taehyung.

Apa yang bisa Jina harapkan? Berharap bahwa Taehyung akan menyukainya? Seharusnya Jina sadar sejak awal bahwa dirinya hanya sebagai sebuah mainan bagi Taehyung.

Orang kaya seperti Kim Taehyung bisa mendapatkan gadis mana saja untuk ia kencani. Lelaki itu kaya, ia tampan, tubuhnya indah. Taehyung adalah perwujudan dari kata sempurna.

Sedangkan Jina?

Gadis kampung yang mencoba bermimpi bisa mengubah hidupnya dengan kerja keras mati-matian. Sudah syukur kakaknya Kwon Sooyoung mau kerja mati-matian untuk menguliahkannya. Dan lihat sekarang! Ia hanya bisa mempermalukan dirinya sendiri dan menjadi mainan bagi lelaki macam Kim Taehyung.

"Tu-Tuan ...," bisik Jina. Panggilannya kembali berubah pada Taehyung membuat rahang Taehyung mengeras begitu saja.

"Tuan?" sahut beberapa gadis di meja itu. "Ia seperti pembantu saja?"

2. JEALLOVE (PART 1, 2 & 3) - Min YOONGIOù les histoires vivent. Découvrez maintenant