Chapter 53

138K 4K 1.1K
                                    

Buku ini telah diterbitkan, untuk yang ingin tahu cerita lengkapnya dapatkan bukunya segera di Gramedia. Buku dibagi menjadi dua bagian: CHANGED dan CHANGED Side B (sequel)

"Untuk apa kau membawa benda-benda ini?" Harry mengeluarkan hairdryer dari dalam kotak kardus yang berisi peralatan riasku, sementara aku mengemas buku-buku subjek pelajaran dan laptopku ke dalam kardus lain yang masih kosong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Untuk apa kau membawa benda-benda ini?" Harry mengeluarkan hairdryer dari dalam kotak kardus yang berisi peralatan riasku, sementara aku mengemas buku-buku subjek pelajaran dan laptopku ke dalam kardus lain yang masih kosong. Sial, aku kewalahan sedangkan Harry tidak membantu sama sekali.

"Aku butuh itu."

"Juga ini?"

Melirik ke arahnya sejenak, mulutku menganga melihat dia mengangkat satu pack *tampon milikku tinggi-tinggi. Astaga! "Harry! Berhenti mengeluarkan isi kardusku!" cepat-cepat aku beranjak berdiri, merebut tampon di tangannya dengan sergap dan menarik kardus bertulisan 'peralatan rias' di dekat kakinya agar tidak disentuhnya lagi.

Dia tertawa meledekku. "Benda itu sangat efektif."

"Apa maksudmu?" keningku mengerut, mulai terganggu dengan leluconnya yang tidak lucu.

"Benda itu bisa menghentikan pendarahan. Kami sering memakainya jika ada yang mimisan."

"Ew! Siapa yang memasukkan sebuah tampon ke dalam hidung mereka?! Harry, itu menjijikan." Dan itu barang pribadi wanita! Hanya orang tolol yang akan menggunakan benda itu untuk menghentikan pendarahan di hidung!

"Mengapa menjijikan? Benda itu sama-sama berguna untuk menampung darah. Bedanya para wanita menggunakan itu di lubang kemaluan mereka, dan kami para pria menggunakannya di hidung."

"Harry, cukup! Itu tidak lucu!" aku menggerutu sambil memasukkan kembali semua barang-barang yang dia keluarkan dari kardus dan menutupnya dengan lakban. Dia sama sekali tidak menolong! Dan yang ada dia justru tertawa terbahak-bahak sekarang.

"Dan kau tahu? Zayn pernah menggunakan benda itu di kedua lubang hidungnya sekaligus setelah aku menghajarnya hingga babak belur..." dia tertawa tersengal-sengal, membungkuk memegangi kedua lututnya hingga matanya terpejam. "Dan Frank menggunakannya di lubang pantat karena masalah pencernaan."

Aku mengernyit jijik. Demi Tuhan, kapan dia akan berhenti?? "Harry, keluar dari kamarku atau tutup mulutmu."

"Oh, ayolah! Itu lucu! Ada yang salah denganmu jika kau tidak tertawa."

"Serius? Kupikir kau lah yang memiliki masalah dengan otakmu karena menjadikan tampon sebagai bahan lelucon. Dan itu menjijikan! Sekarang bantu aku bawa kotak-kotak ini ke lift."

Wajahnya langsung berubah datar dan tawanya lenyap dalam sekejap. "Baik."

Kendati jujur aku selalu senang mendengar suara tawanya dan melihat raut wajahnya yang terhibur, tapi untuk yang satu ini aku tidak bisa mentoleransi. Maksudku, ini seperti semacam penghinaan, menggunakan barang yang sangat pribadi bagi wanita untuk hal-hal sejenis itu. Dasar orang-orang tolol.

CHANGED (sudah DITERBITKAN)Where stories live. Discover now