Chapter 44

136K 3.9K 639
                                    

Buku ini telah diterbitkan, untuk yang ingin tahu cerita lengkapnya dapatkan bukunya segera di Gramedia. Buku dibagi menjadi dua bagian: CHANGED dan CHANGED Side B (sequel)

Aku mencoba untuk berpikir rasional, menghubungkan semua ucapan mereka yang sempat aku tangkap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku mencoba untuk berpikir rasional, menghubungkan semua ucapan mereka yang sempat aku tangkap. Seorang gadis, Liam, dan waktu. Oh, sial. Bagaimana jika ternyata yang mereka bicarakan adalah soal proyek sex-tape yang sedang Liam kerjakan? Brengsek. Tapi bukankah Harry berkata padaku bahwa dia sudah tidak lagi bekerja padanya? Jadi mengapa dia harus membahasnya seolah-olah ini adalah bagian dari pekerjaannya? Sialan. Aku ingin merengut padanya, menasihatinya untuk jangan terlibat pada hal-hal yang akan menjerumuskannya, tapi aku ingin mencoba untuk mencari tahu lebih jauh dulu mengenai ini. Kuharap aku salah. "Bisnis apa?"

Harry menatapku dalam-dalam. "Mencari gadis untuk adu balap Sabtu ini."

Gadis untuk adu balap?

"Maksudmu kau sedang mencari seorang jalang untuk dijadikan persembahan hadiah?"

Dia mengerutkan keningnya, "Bukan aku yang mencari. Tyler menyerahkan tugas itu pada Carl sejak dia ditahan. Liam memiliki banyak stok gadis yang bisa dia jadikan sasaran, tapi dia tidak mau memberikannya. Carl meminta tolong padaku untuk membujuk bajingan itu agar membantunya tapi aku tidak yakin."

Oh.

Gadis batinku langsung mendesah lega. Bersyukur ini bukan seperti yang aku pikirkan. Dan sialan, aku sudah berpikir buruk terlebih dahulu padanya. "Jadi kau akan membantunya?"

"Tidak, tentu tidak. Aku hanya menyampaikan pesan untuknya."

"Lalu dimana adu balapnya akan berlangsung sabtu ini?"

"Kami masih belum tahu. Tyler merahasiakan tempatnya, mungkin Jum'at nanti dia baru akan memberitahu. Ken, apa kau pernah mencoba mengendarai motor?"

Apa? Mengendarai motor? Aku? Sontak aku langsung teringat pada film Transformers yang pernah kutonton. Aku ingat bagaimana pemeran utama wanitanya bisa mengendarai sebuah motor besar. Dia terlihat sangat seksi disitu, tapi aku bukan tipe gadis seperti itu. Seseorang sepertiku akan terlihat konyol dengan motor. Jadi aku menggeleng kepalaku padanya. "Tidak. Aku tidak pernah memiliki ketertarikan terhadap motor."

"Padahal aku berniat akan memberikan salah satu motorku untukmu."

Astaga. Dia pasti tidak serius. "Kau bercanda."

Dia tergelak, "Tentu aku bercanda. Apa kau bisa mengendarai mobil?"

"Aku sudah lulus menyetir saat masih di Wisconsin." Sekarang aku heran, mengapa Harry jadi banyak bertanya padaku.

"Bagus. Jadi aku bisa meninggalkan mobilku untuk kau pakai sewaktu-waktu."

"Apa maksudmu meninggalkan mobilmu untukku?"

"Aku tidak mau kau berpergian dengan kendaraan umum, sangat tidak aman. Akan lebih membuatku tenang jika kau berkendara sendiri."

Aku memutar bola mataku padanya, "Itu tidak perlu. Aku lebih senang naik bus saat ke kampus. Lagi pula bukankah mobil itu pemberian Christian? Mana mungkin aku memakainya."

CHANGED (sudah DITERBITKAN)Where stories live. Discover now