Cinta Pertama

8.2K 543 8
                                    

Kanya POV

Semalam aku belum melihat Bina pulang dari promnight. Saat kulihat ke kamarnya ternyata dia sudah tidur. Mungkin kelelahan.

Pagi ini seperti biasa, masih berdua dan aku membuat sarapan seperti biasanya. Bina terlihat keluar dari kamar sudah rapi dengan pakaian sekolahnya.

"Pagi mbak. Nyenyak banget tidurnya." Dia duduk dan meminum susunya. Sekarang aku memang memanggil"mbak" ke Bina. Itu perintah dari mas Arya

"Pagi Ma " aku menatapnya penuh tanda tanya.

"Matamu kenapa Mbak kok pakai kaca mata hitam?" Tanyaku

"Hehehe mau naik ojek Ma. Malas berangkat sendiri. Aku berangkat ya. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" aku mengikutinya dari belakang. Di depan sudah ada bapak-bapak yang bertengger di atas motornya.

Bina memasukkan kotak bekalnya dan naik ke atas motor matic itu. "Titip ya Pak" bapak itu lantas mengangguk dan melajukan motornya.

Tidak biasanya anak itu, tidak mau sarapan dan naik gojek. Entahlah biarkan sesuka hatinya.

✨✨✨

Author POV

Sekolah sudah mulai ramai dengan motor-motor di parkiran. Waktu memang masih pukul setengah tujuh, tetapi semangat untuk menuntut ilmu memang tak pernah luntur.

Sekolah memang tak seramai biasanya. Biasanya pasti lebih ramai dengan celotehan kelas dua belas yang berlarian.

Gadis mungil itu berjalan menunduk sepanjang gerbang menuju kelasnya. Mungkin lantai itu lebih menarik dari pada yang lainnya.

Sesampai di kelasnya terlihat baru beberapa siswa yang datang. Ia segera mengambil tempat duduk seperti biasa. Kembali menenggelamkan kepalanya di meja.

Mata sembab dan hidung merah tomat mendominasi penampilannya hari ini. Beruntung tadi pagi gadis itu bisa menyembunyikan mata dari sang Mama.

"Woy Bin muka Lo asem bener" Asep yang baru saja datang langsung menggebrak meja Bina.

Yang di gebrak hanya diam saja. Melanjutkan acara melamunnya. Papan tulis kosong memang lebih menarik untuk ia pandang.

Asep yang merasa di cuekin melengos ke tempat duduknya. Mentari si biang gosip kelas datang langsung membawa kabar.

"Gila ini gila, semalam sweet banget sih Kak Aksa nembak Mbak Eme." Teriakannya memang langsung menjadi pusat perhatian di kelasnya.

"Iya ih. Aku juga mau kalau ditembak gitu." Timbal Sita

"Halah Sit. Ndene o tak tembak purun?" Asep si biang onar kembali membuat semua ingin muntah. (Kesini, aku tembak mau?)

"Hih Ogah Sep" mereka bercanda dan membicarakan tentang fakta baru si primadona sekolah. Tanpa mereka sadari, ada hati yang begitu sakit dan menahan tangisnya.

Mita datang langsung menghampiri meja Bina. Si pemilik meja masih setia dengan kegiatan melamunnya.

"I know Bin. Semangat ya" Mita berbisik, takut semua orang di kelas tahu tentang apa yang dirasakan sahabat tercintanya ini.

✨✨✨

Bel istirahat berbunyi, Bina langsung beranjak paling depan. Tujuannya adalah lapangan sepak bola yang sepi saat sedang istirahat.

Silent Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang