Kondangan

7.9K 481 7
                                    

Araf POV

Suara adzan sudah menggema di penjuru kota Jogja. Kota dimana beberapa tahun belakangan ini aku tinggal. Aku memarkirkan mobilku di salah satu masjid di daerah Maguwo. Aku baru saja tiba dari Surabaya.

Satu minggu ku habiskan untuk pulang ke kampung halaman tercinta. Menikmati suasana desa bersama Ibu dan Ayah. Sekarang aku sendiri, tidak lagi bersama Kara, semoga ia selalu berbahagia di surga bersama Allah.

Setelah dua rakaat ku tunaikan, aku memilih menumpang mandi pagi di Masjid ini. Perjalanan dari Surabaya memang lumayan lama. Aku berangkat dari rumah jam tujuh malam dan baru tiba di Jogja saat adzan subuh berkumandang.

Badan ini rasanya sudah lebih fresh. Aku segera mengirim pesan untuk ibu, bahwa anaknya sudah sampai dengan selamat. Sebenarnya jatah cuti ku masih ada dua hari. Tetapi karena hari ini aku ada acara, ya acara kondangan. Tragisnya ke kondangan mantan.

Mantan pacarku semasa semester satu hari ini akan melangsungkan pernikahan dengan seorang pengusaha muda sukses. Aku mah apa, sukses juga belum.

Kini aku sedang menjalankan bisnis kecil-kecilan. Berkat kesukaanku pada sepatu, aku mendirikan sebuah jasa cuci sepatu. Alhamdulillah di Jogja sudah ada dua cabang. Dan di Surabaya sudah ada satu. Sebagai aset kelak jika aku sudah tidak lagi bekerja di dunia medis.

Kulajukan mobilku menuju rumah Bina. Kenapa di rumah Bina. Ya karena perjanjian tempo hari yang lalu. Dimana aku memintanya menemaniku ke kondangan, dan aku berjanji mengabulkan semua permintaannya.

Hari ini langit sepertinya akan cerah. Secerah wajah gadis mungil ini,ia tidak pendek. Mungil yang ku maksud adalah ia memiliki tubuh yang kecil dan tidak tinggi. Rambutnya sebahu, lurus agak bergelombang di bagian bawahnya. Penampilan menarik setiap kali aku bertemu dengannya. Bahkan dengan seragam putih abu abu - abu saja  terlihat menarik.

Tentang perasaanku padanya. Aku masih berharap tetapi tak banyak. Aku tak ingin memaksanya, tetapi aku juga masih berusaha. Ia terlihat begitu manis saat mencebikkan bibirnya. Ia begitu kesal karena secara mendadak ia bertugas membawa konsumsi.

Aku mengacak rambutnya gemas. Perasaan yang membuncah selalu hadir saat aku berdekatan dengannya. Bin Bina kamu ini kecil tapi bisa membuat semua laki - laki tersihir oleh pesona mu.
Ini serius, aku adalah orang yang beruntung di antar teman - teman  koasku. Bunda Kanya sebagai salah satu konsulen bedah termuda memang menjadi icon di rumah sakit tempatku koas. Dan banyak pula yang ingin dekat dengannya.

Apalagi dengan kehadiran Bina pada bulan pertama Koas kami di stase bedah. Ada acara makan - makan bersama saat lepas dinas. Dan waktu itu Bunda Kanya mengajak Bina ikut bergabung. Banyak sekali koas yang menunjukkan ketertarikan pada Bina. Bahkan Yoga si Dokter Seleb saja tertarik. Kenapa aku memanggilnya dokter seleb karena dia memang selebgram dengan banyak followers dan endorese.

Koas senior di atasku saja ada yang jelas-jelas mendekatinya secara mentereng. Apalagi koas junior hemmmm masyaAllah banyaknya minta ampun.

Tidak bisa ku hitung dengan jari berapa orang sainganku. Belum lagi dari mahasiswa Bunda Kanya. Dan belum lagi teman sekolah, bahkan di Instagram aku pernah melihat Bina di tag foto oleh seorang Taruna AAU. Saingan berat bro, tetapi yang terberat tetap satu. Yaitu Angkasa Yudha.

Kembali ke real life, aku sudah ada di dalam perjalanan menuju sekolah Bina. Ini sudah ke beberapa kali aku ke sekolah ini. Yang pertama saat aku masih menjadi koas junior dan Bina masuk ke rumah sakit. Aku yang mengantar surat izinnya.

Selama di perjalanan kami asyik mengobrol ngalor ngidul. Tetapi dia lebih sering meledekku. Dia selalu meledek karena aku ditinggal nikah.

Tak terasa kami sudah sampai di sekolah. Dia langsung masuk dan aku langsung menancap gas, berniat untuk membeli sesuatu untuknya nanti. Saat aku menengok kebelakang. Eh wait, snack konsumsinya ketinggalan. Untung ini belum jauh. Aku langsung berbalik memutar arah. Dan memarkirkan mobilku di belakang dekat dengan pintu gerbang.

Silent Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang