Cemburu Bina

8.5K 546 24
                                    

Hari ini kelasku sepakat untuk berlatih pensi, untuk tempatnya pasti di rumah Yudha. Kalau kata Asep rumah Yudha itu full musik, semua keluarganya menyukai dunia musik. Kami sudah sampai di rumahnya, Asep memang tidak bohong. Gaya rumah minimalis di dinding terdapat banyak foto-foto. Di ruang tengahnya ada piano

Begitu kalian masuk ke ruang musik, kalian akan takjub. Bisa dibilang ini studio musik, Purwacaraka mah kalah. Nggak dong bercanda. Kami masuk sesuai jobdesk masing-masing.

Aku yang masuk di grup akustik bersama dengan Raka, Xelo, Yudha dan Zaky. Kami akan membawakan lagu dari Hivi yang judulnya Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi dan Dari Mata turun ke hati.

Entah ini hanya perasaanku atau memang Raka sedari tadi memperhatikanku. Sedikit risih cuman nggak mungkin juga negur, dikira aku terlalu PD nanti hehehe.

Kalian tau Yudha ini hmmmm,dia itu good looking banget pemirsa. Denger-denger tahun depan dia akan daftar Akpol. Dia juga YouTubers dengan viewer banyak, dan satu hal lagi. Dia itu singel. Dari awal masuk SMA belum pernah ada yang denger dia pacaran ataupun dekat dengan perempuan.

Xelo ini keturunan Tionghoa, anak juragan emas di Kampung Ketandan Malioboro. Kulitnya putih bersih, memakai kacamata minus. Tapi dia baik hati dan tidak jomblo yang pasti. Kalau berangkat sekolah pakai sepeda gunung.

Zaky aku kurang begitu paham, beberapa kali pernah mendapat kelompok bersamanya. Dia pendiam dan irit ngomong, senyumnya bikin meleleh. Dia juga jomblo.

Raka yah dia si misterius, suka nggak bisa di tebak. Kadang baik kadang cuek kadang nyebelin. Tapi dia termasuk dalam daftar orang terganteng se SMA sih. Jomblo tapi banyak penggemar, semacam Kak Aksa tapi versi kelas sebelas.

Setelah mendapat aransemen yang pas kami coba berlatih di iringi musik. Haduh kalian tahu betapa groginya aku. Tatapan Yudha membuatku sangat grogi.

Dari grup band mempunyai kendala, Galuh harus pulang tiba-tiba. Tidak ada yang menggantikan bermain keyboard. "Bina coba gantiin Galuh deh, lagunya nggak susah" Mita langsung menunjuk aku menggantikan Galuh. 

Aku mengangguk dan duduk di balik keyboard. Mentari sebagai vokalis selalu protes. "Gimana sih Bin, bisa ngiringin nggak? Salah mulu deh" hih aku rasanya mau mencekik lehernya. Cerewet sekali dia, dia pikir mudah kaya gini.

Latihan kali ini usai pukul tiga sore. Mita mengusulkan untuk jalan bareng beberapa orang. Kini ada aku,Mita,Nia dan Nisa ingin menikmati restoran baru di daerah Seturan.

✨✨✨

Sore ini aku sudah janji dengan Bang Ersa, kalian tahu siapa Bang Ersa. Dia tetangga ku yang sudah beberapa hari ini dekat dengan kami.

Ibunya bekerja di Pemda Sleman, Ayahnya seorang Tentara yang bertugas di Papua. Ia satu angkatan dengan Kak Aksa, tetapi beda sekolah.

Kami janjian untuk jogging sore di GSP. Aku mengenakan kaos pendek dan celana lari. Rambut sebahu kucepol ke atas. Aku duduk di ayunan menunggu Bang Ersa menjemput.

Dengan motor matic milik ibunya kami melaju membelah jalanan kota yang cukup lengang karena bukan weekend. Ia bercerita tentang naksir adik kelasnya, tetapi si adik kelas malah sudah punya pacar seorang Tentara.

Kami mulai berlari, di depan kami ada gerombolan laki-laki sekitar lima orang. Kami memutuskan untuk mendahului mereka. Selama berlari kita tak henti-hentinya tertawa. Sampai di belokan Bang Ersa langsung menepuk pundak orang di depannya.

"Woy Yud. Lama nggak ketemu." Yang dipanggil Yud itu menoleh.

Semesta sedang tidak berpihak kepadaku. Yud yang dimaksud adalah si Angkasa Yudha. Laki-laki yang namanya selalu menduduki peringkat teratas dipercintaan ku.

Silent Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang