Luka Bina

7.8K 553 20
                                    

Kak Aksa naik ke atas panggung. Jantungku berdetak lebih kencang. Dia membisikkan sesuatu pada Yudha. Yudha mengacungkan jempolnya.

Yudha membisikkan sesuatu padaku. Aku mengangguk paham, aku ikut berdiri karena Kak Aksa juga berdiri. Kalian tahu rasanya? Deg-degannya ngalahin kalau duet sama Afgan ini mah.

Gitar mulai dipetik, aku memang kurang begitu hafal lagunya. Tetapi bisa kok insyaAllah. Kak Aksa sudah memulai baris pertama. Suaranya membuatku gagal fokus asli.

Kau berikan arti

Saat kutuliskan namamu di hati

Tak akan kusesali

Dirimu hadir dan menjadi

Detak di jantungku

Detak di jantungku

Tatapan mata Kak Aksa memang teduh,

Hingga nanti lemah langkahku

Hingga nanti putih rambutku

Hingga ku kau lupa selalu

Hanyalah cinta kita yang kan ku ingat selalu

Ku sisipkan kata pinta dalam doa

Hadirmu kan tetap ada

Tak akan kusesali

Dirimu hadir dan menjadi

Detak di jantungku

Hingga nanti lemah langkahku

Hingga nanti putih rambutku

Hingga ku kau lupa selalu

Hanyalah cinta kita yang kan ku ingat selalu

Nana nana na naan na na na na na na

Nana nana na naan na na na na na na

Ku ingin kita slama lamanya

Tetap bersama

Seketika ingatanku kembali berputar dengan kejadian berbulan-bulan yang lalu. Dimana dia mengajak jalan-jalan di Malioboro, kami melihat senja di Taman Sari, lari sore di GSP, semua terekam jelas di memori ku. Dimana aku tertawa dan mengejarnya di Pantai Glagah sore itu. Melihat jingganya senja. Air mataku rasanya tak bisa terbendung lagi mengingat kejadian- kejadian manis itu.

Hingga nanti lemah langkahku

Hingga nanti putih rambutku

Hingga ku kau lupa selalu

Hanyalah cinta kita yang kan ku ingat selalu

Kak Aksa turun ke arah Mbak Eme, dia menggenggam erat tangannya. Sungguh, aku ingin tenggelam. Tolong siapapun bantu aku lari dari sini. Aku rasanya ingin terjun ke kolam Kridosono saat ini juga. Kak Aksa membawa tangan Mbak Eme ke dadanya. Aku masih tetap harus bernyanyi.

Air mataku lolos begitu saja, Yudha melirikku dengan tatapan kasihan. Aku pikir selama ini aku yang menjadi detak dijantungmu Kak.

Hingga nanti lemah langkahku

Hingga nanti putih rambutku

Hingga ku kau lupa selalu

Kak Aksa kini belutut di hadapan Mbak Eme

Cinta kita yang kan ku ingat selalu

Cinta kita yang kan ku ingat

Cinta kita yang kan ku ingat selalu

Silent Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang