Ayah dan Bunda

9.6K 631 5
                                    

Bina POV

Pagi ini aku sudah disibukkan dengan kegiatan membereskan kamar. Ya tentunya karena hari ini hari libur ujian Nasional kelas dua belas. Setidaknya kebahagiaan bagi kami para kelas sepuluh dan sebelas.

Sudah jam enam lima belas menit, aku mengambil handphone mengetikan sesuatu. Kalian pasti tahu untuk siapa pesan ini ku kirim

Anda
Semangat ya kak 😃😃😃

Aku kembali membersihkan kamar di lanjut dengan ruang tamu. Mama masih berkutat di dapur. Hari ini ada tamu besar yang akan berkunjung kata Mama. Padahal tamu besar nya Om Reza dan istri tercintanya.

Lumayan untuk mengisi kegabutanku bisa bercanda bersama Kea. "Ma Om Reza kok kesini pas nggak libur."

"Nggak tahu, tapi katanya Tantemu ngidam pengen main kesini."

"Ngidam kaya orang hamil aja sih Ma."

"Emang udah hamil lagi Tante mu Bin"

"Sumpah? Mama nggak bohong?"

"Nggak ah. Ngapain juga Mama bohong ke kamu. Nanti jaga rumah yang bener, jaga Tante juga yang bener. Bantuin jaga Kea, bukan malah ngusilin. Mama mau mandi kamu mau ikut nggak?"

"Nggak ah"

Tak berapa lama terdengar salam dari luar.

"Assalamualaikum" pasti itu adalah Om Reza

"Waalaikumsalam, tunggu sebentar"

"Haloo Kea sayang nya Kakak. Ih lucu banget cih. Sini cama kakak yuk. Bunda ayo masuk." Aku memeluk Tante ku kesayangan ini. Meskipun aku dan Om Reza tidak ada hubungan darah, kami bisa sedekat ini.

"Bunda kangen banget sama kamu sayang. Nggak pernah main kerumah Bunda jahat banget."

"Iya ih aku juga kangen. Sibuk terus aku telah, jadi nggak ketemu ketemu sama Bunda"

"Iya sih yang sibuk pacaran mah beda Bun. Kakak kan gitu jahat sama kita"

"Om Rezaaaaaa. Kangen banget hemmmm" aku meloncat ke pelukan Om kesayangan ku ini

"Ayah juga, kakak mah jahat sama kea ya"

"Om om om" aku langsung mendapat pelototan dari Om Reza

"Ayah sayang. Kea mah lucu banget sih"

"Awas kamu Kak kalau sampai Kea jadi manggil Om"

"Ya maaf Yah. Yuk Bunda sama Ayah masuk. Kea ikut? Mama masak banyak hari ini" ya panggilan kami sekarang sudah berganti semenjak Kea beranjak usianya. Aku menengok Tante Bunda, Om Ayah dan aku selalu di panggil Kakak.

"Bang Arsa mana Bun kok nggak diajak."

"Kan sekolah Kak, kakak gimana sih"

"Oiya ini cuman anak SMA yang libur ya"

Mama turun langsung menggendong si kecil Kea. "Kamu top cer banget sih Yah si Kea udah mau ada adik aja ya"

"Alhamdullilah mba. Sesuai target, jadi besok kalau besar aku belum tua untuk kerja."

"Iya, dijaga baik-baik Bun, kalau ditinggal ayah kesini aja. Minta dijemput Bina, udah bisa mobil an kok."

Silent Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang