First Date

10.5K 698 5
                                    

Bina Pov

Sepulang dari Mall aku merebahkan tubuhku di kasur kesayangan. Rasanya melelahkan campur seneng campur sedih juga. Sulit untuk ku diskripsikan. Seneng bisa lihat Papa ya walaupun Cuman sekilas. Aku mengambil Ponselku lalu mendial nomor.

"Halo assalamu'alaikum sayangnya om,ada apa ? "

"Waalaikumsalam om. Aku pengen curhat om sibuk ngak?"

"Nggak Bin mau cerita apa sini. Om lagi santai nih. Kea tidur, bundanya lagi masak. Sini cerita apa?"

"Aku ketemu Sama Papa."

"Ha.... tunggu tunggu apa kamu bilang tadi Bin ulang coba Om ngak kedengaran."

"AKU KETEMU PAPA OM"

"Hah dimana? Kenapa bisa?"

"Di amplaz. Ya bisa Lah om,mall luas gitu. Cantik an mama deh dibanding istrinya yang baru. Hmmmm"

"Udah jangan sedih. Seneng kan liat Papa Bin?"

"Cuman liat om ngak bisa meluk. Aku tuh sedih deh. Pertemuan pertama tapi ngak ngobrol,ngak nyapa,ngak peluk. Sedih om."

"Cup cup sayangnya om. Hehehe di syukuri aja Lah Bin. Alhamdullilah kamu ketemu kan sama Padamu. Eh kalau itu namanya bukan ketemu Bin. Tapi liat hahaha" Hmm itulah kebiasaan om kalau sedang di telepon pasti menertawai ku

"Iya om iya aku liat Papa. Papa ganteng banget loh om. Pantes aku cantik dan mama gagal move on hahaha."

"Dih kamu Bin. Tadi nangis sekarang ketawa. Sana mandi kamu jam segini pasti belum mandi"

"Eh ya Allah kelupaan aku mau jalan lagi. Dah dulu ya om. Assalamu'alaikum om. "

"Woy jalan sama siapa Bin. Main di matiin itu"

Klik...
Aku segera menyambar handuk dan langsung berlari ke kamar mandi. Masih ada waktu lima belas menit untuk bersiap-siap. Setelah ritual mandi ku selesai. Aku segera berganti baju dan memoles sedikit bibir ku dengan lipglos agar tidak terlihat pucat. Celana kulot di bawah lutut dan atasan bunga. Rambutku memang sengaja aku gerai. Kata Om Reza aku memang cantik dari lahir.

Ting
Ting

Ada dua pesan masuk di ponselku. Segera ku ambil dan aku baca ternyata dari Kak Aksa yang udah sampai di depan rumah. Tak lama setelah itu Mama berteriak dari bawah "Bina ini Temenmu udah datang."

"Iya Ma bentar lagi turun. " aku turun sambil menenteng tas dan sepatu lalu berlari kecil menuruni tangga. Kak Aksa tengah mengobrol asik dengan Mama.

"Udah siap Kak. Yuk berangkat."

"Ok Dik. Tante saya pamit ya mau ajak Bina keluar."

"Iya hati-hati pulangnya jangan malem-malem ya Nak."

"Siap tante assalamu'alaikum "

"Waalaikumsalam"

Kak Aksa membukakan pintu untukku. Setelah masuk ia berlari dan masuk di balik kemudi. "Mama kamu cantik ya. Pantes anaknya juga cantik."

"Ah Kak Aksa bisa aja. Ngomong-ngomong kita mau Kemana Kak ? "

"Kita lihat Sunset dulu aja gimana?"

"Boleh Kak." Kak Aksa melajukan mobilnya ke arah tengah kota. Akhir pekan sama saja dengan macet -Macetan. Aku melewati alun-alun selatan yang ramai sekali pengunjung. Aku jadi teringat kisah kasih cinta Mama dan Papa. Kak Aksa berbelok melewati jalan Kadipaten dan mencari tempat parkir. "Yuk turun" kami sampai di tempat wisata Tamansari. "Wow bagus Kak, kenapa ngak lewat depan?"

Silent Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang