Aksa POV
Aku masuk ke dalam rumah dengan berlari. Mama tampak bingung melihat ulahku. Papa tampak keluar menemui Om Arya yang tadi nebeng aku. "Bang ngapain lari-lari" Mama teriak-teriak dari bawah. Aku diamkan saja.
Aku langsung masuk ke kamar mandi, membersihkan tubuhku secepat kilat. Setelahnya aku duduk di kasur membawa kardus yang berisi kado-kado kemarin. Aku memang belum membukanya sama sekali. Aku sudah terlanjur kecewa kemarin.
Satu persatu ku buka, dengan bungkus warna hijau army motif loreng. Perlahan kubuka, ada buku masuk Akmil dan sepasang sepatu Adidas. Kulihat si pengirim. Ternyata ia memang datang.
Teruntuk Kak Aksa
Selamat ulang tahun Kak
Semoga di tahun yang sekarang apa yang kamu cita-citakan tercapai
Terimakasih selama ini sudah menjadi teman untuk berbagi rasa
Terimakasih untuk waktu yang sangat berharga
Tetaplah melangkah mengejar asa yang ingin kau gapai
Aku memang tidak selalu bisa menemanimu melangkah
Tapi dengan ini,
Dia akan selalu menemanimu melangkah
Ditengah hujan
Ditengah panas
Di keadaan suka
Di keadaan duka
Kak Aksa
Terimakasih sudah menyakinkanku bahwa bermimpi itu indah
Terimakasih sudah menyakinkanku bahwa akan ada pelangi setelah hujan
Terimakasih sudah menyakinkanku untuk tidak takut lagi melangkah maju
Terimakasih karena kamu semua jadi nyata
Biarkanlah mereka menemani mu berproses
Menjadi yang lebih dewasa
Selamat ulang tahun
Sabina
Aku tersenyum membaca surat ucapannya. Terimakasih Bin sudah datang. Aku membuka laci meja belajarku. Mengambil kotak kecil berwarna pink. Ada cincin emas putih, rencananya kemarin aku ingin memberikannya pada Bina.
Aku menulis sesuatu di sebuah kertas warna pink.
Untuk Bina
Hai...
Selamat ulang tahun Bin....
Aku tulis surat ini setelah berapa hari ulang tahun mu..
Aku minta maaf....
Aku pikir kamu tidak datang hari itu..
Aku pikir kamu tidak peduli dengan hari bahagia ku....
Bin....
Terimalah sedikit dariku...
Terima kasih sudah menemaniku...
Doaku hari ini, agar apa yang kau cita-citakan tercapai....
Mari Bin berjuang sama-sama....
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love
Teen Fiction"Bin ? Kamu pernah jatuh cinta? " "Pernah" "Kok aku ngak tau? " "Karna cinta itu ngak harus diungkapkan. Cukup aku dan hatiku yang merasakan. Karna untuk tau kenyataan terkadang menyakitkan" Savanya Sabina gadis pendiam yang harus mengalami masa p...