Bab 52-58

3.7K 340 10
                                    

Bab 52: "Diikuti (1)"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bab 52: "Diikuti (1)"

"Oh tidak, aku sudah selesai. Aku gagal lagi. Ketika aku kembali, sekelompok orang itu tidak akan pernah membiarkanku mendengar akhirku." Pemuda yang tidak terawat itu menjatuhkan kepalanya ke bawah saat dia berjalan kembali ke kiosnya.

Keberuntungan Jun Wu Xie tidak begitu baik, setelah menjelajahi seluruh Kota Hantu, dia masih belum menemukan metode kultivasi yang cocok untuknya.

Selama perjalanan ini, dia belum memperoleh apapun. Yang dia miliki hanyalah beberapa buku berkebun dan dia bahkan kehilangan tiga botol obat mujarab.

Saat itu sudah larut malam dan tidak ada satu orangpun yang bisa dilihat.

Di jalanan kosong Kota Kekaisaran, Jun Wu Xie dan kucing hitam kecil sedang dalam perjalanan kembali, kesunyian yang sepi di malam hari dengan sinar bulan menyinari mereka, memanjang bayangan mereka, hanya langkah kaki yang bisa didengar. Dia berjalan kembali dengan pasrah, dalam pikirannya penuh dengan pemikiran.

Ketika mereka terus berjalan, angin dingin berhembus dengan keras di jalanan yang gelap. Ketika mereka berbelok di sudut jalan, dengan tabir kegelapan menyelimuti keseluruhan, sebuah tangan terulur keluar untuk menariknya ke dalam kegelapan.

"Meow!" Si kucing berteriak keras.

Jun Wu Xie ditarik ke dalam pelukan hangat pria di belakangnya. Dengan lembut menekan jari di bibirnya, napas hangat di samping telinganya. Suara misterius yang dalam membuatnya terdiam.

"Shhh." Bayangan hitam menggubah arahnya, kali ini ke bola bulu hitam.

Kucing hitam kecil menegang.

"Pergi begitu jauh di larut malam sendirian bukanlah pilihan yang sangat bagus." Suara yang dalam berkata dengan nada menggoda sembari menghembus ke leher rampingnya. Membuatnya sedikit gemetar.

"Jun Wu Yao, lepaskan aku!" Tanpa berbalik, Jun Wu Xie segera tahu siapa itu.

Suara mengoda ini tertanam jauh di dalam dirinya.

"Tetap diam, dingin sekali di malam hari. Lihatlah, tubuhmu sangat dingin, di sini, biarkan aku menghangatkanmu." Di bawah tabir kegelapan, Jun Wu Yao tersenyum puas saat dia memeluknya erat dan lebih erat. Dia menyukai perasaan ini, sangat kecil dan mungil, tubuhnya begitu lembut.

"Aku tidak kedinginan." Dia membalas.

"Oh? Aku kedinginan, kamu membantuku melakukan pemanasan saat ini." Dia tertawa kecil sambil membungkuk sedikit, dagu bersandar di bahunya.

"Kamu benar-benar tidak sadar akan keadaan sekitar. Kamu harus lebih waspada, kamu telah diikuti oleh orang lain sepanjang jalan namun tidak memperhatikan." Mata ungu gelapnya menyipit. Perawakannya yang kecil ditambah dengan aroma ramuannya yang samar membuatnya tak tertahankan baginya untuk membiarkannya pergi. Dia pas di pelukannya.

Genius Doctor : Black Belly Miss versi Bahasa IndonesiaWhere stories live. Discover now