Crystal Shield

~°• 45 •°~

Levin kembali menarik nafas lelah dan menghembuskannya perlahan. Ia sedang beristirahat di sebuah bukit kecil yang sedikit jauh dari istana dan masih bingung dengan apa yang terjadi.

Tempat inilah yang selalu menjadi tempat yang nyaman dan tenang bagi Levin.

Tempat ini juga yang membawa kenangan tentang Chaelyn yang selalu membuatnya  tersenyum.

Flashback on

Chaelyn tertawa melihat ekspresi wajah Levin yang menuntut penjelasan.

"Memangnya kau mau pergi kemana? " tanya Levin.

" Mau ke dunia manusia. "

"Kenapa ke sana? "

" Mereka ada hari ibu, mau lihat gimana perayaannya. " jawab Chaelyn dengan senyuman lebar.

"ada-ada aja. "

"Berapa lama di sana? " tanya Levin lagi.

" hmmn berapa tahun yaa? Mung-"

"kok liat perayaan aja sampe bertahun-tahun? " ucap Levin tidak senang.

Chaelyn tertawa dan menunjukan dua jarinya membentuk tanda peace.

Levin hanya menggeleng-geleng melihat tingkah aneh Chaelyn.

"Berapa lama? " tanya Levin lagi.

"hmmm, hitung aja sampai 172.800 detik." jawab Chaelyn tertawa.

"dasar." ucap Levin lelah.

Chaelyn kembali tertawa lalu tersenyum senang.

Melihat senyuman Chaelyn, Levin juga ikut tersenyum tanpa tahu berapa lama Chaelyn pergi ke dunia manusia.

Flashback off

Levin mengingat kenangannya dengan Chaelyn sebelum laki-laki itu di ancam untuk meninggalkan gadis itu oleh kakaknya.

Mengingat itu sepertinya bukan Chaelyn yang pergi. Tapi dirinya sendiri yang benar-benar pergi.

"172.800 detik. " gumam Levin sambil berpikir meski ia menghitung sebanyak itu, gadis tersebut tidak akan kembali lagi.

Levin berdiri dan hendak meninggalkan bukit itu untuk kembali ke Istana.

Tetapi tiba-tiba angin bertiup sedikit kencang berserta beberapa kelopak bunga berwarna merah muda yang sama seperti kelopak bunga yang ditemukan dalam Istana.

Levin langsung saja bersiap siaga karena mengetahui penyusup itu berada di dekatnya sekarang.

Ia mengeluarkan pisau kecil diikuti dengan tongkat sihirnya mengantisipasi jika penyusup itu menyerangnya dari jarak dekat.