~°• 7 •°~

30.9K 2.6K 73
                                    

Teng teng teng

Bel tanda dimulainya pelajaran berbunyi.

Semua anak berlarian memasuki kelas mereka masing-masing.

Tidak.

Tidak semua. Tentu saja Crystal Shield mendapat perlakuan yang jauh berbeda daripada anak2 lain. Tetapi Crystal Shield selalu menaati peraturan.

Mereka akan sangat malu jika telat masuk kelas.

Di tengah-tengah lorong yang sepi terdengar suara langkah seorang gadis menuju satu ruangan yang jarang dipakai.

Melody.

Ia berhenti tepat di depan sebuah pintu raksasa.

Pintu dari sebuah ruangan istimewa yang akan menjadi tempat berlangsungnya pembelajaran Melody.

Ia mendorong pintu itu dan memasuki ruangan tersebut.

Ruangan itu sangat luas dan dilengkapi dengan semua alat dan bahan yang akan di perlukan dalam proses pembelajarannya.

"Melody?"

Melody menengok ke arah suara feminim itu berasal.

Tampak gadis cantik berambut pink sedang tersenyum ke arahnya.

"Chrisvera Melody Hellgior?" Tanya Chaelyn.

Melody mengangguk dan tersenyum lalu menghampiri guru barunya itu.

"Namaku Eliora Chaelyn Dominic." Jelas gadis itu sambil menjabat tangan Melody.

"Senang bertemu dengan anda Ms. Chaelyn." Jawab Melody sopan,mengingat Chaelyn adalah seseorang yang penting dari kerajaan putih.

"Kamu bisa memanggilku dengan kakak saja."

Chaelyn tersenyum. Ia sangat ingin memiliki adik perempuan. Ketika melihat Melody masuk,Chaelyn merasa Melody berbeda dari pada murid-murid lain.

Melihat Chaelyn tersenyum manis,Melody pun ikut tersenyum dan mengggumamkan kata "Kak Chaelyn".

~•°●°•~

Melody masuk ke dalam kamarnya lalu merebahkan dirinya pada sofa di ruang tengah.

Ia merasa sangat lelah karena pelajarannya yg lebih berat daripada murid-murid lain.

Baru saja Melody akan masuk ke dalam dunia mimpinya,ia dikejutkan oleh Lufi yang melempar bantal tepat ke arah wajahnya.

Melody berdecak kesal lalu melempar bantal itu kesembarang arah.

Lufi mengerucutkan bibir.

"Lody, tidur di kasur jangan di sofa!!" Tegur Lufi.

Melody tetap diam dan menutup matanya.

Lufi yang kesal karena tidak dihiraukan pun mengucapkan mantra yang terdengar rumit.

Lufi mengangkat tangan kanannya yang memegang magic wand.

Cahaya bercampur glitter-glitter cantik itu menari-nari ke arah tubuh Melody. Cahaya itu mengelilingi tubug Melody lalu tubuh Melody terangkat ke atas.

Melody membuka matanya dan terkejut karena dia sudah melayang di udara di kelilingi oleh cahaya yang berasal dari tongkat sihir Lufi.

Melody mulai mengucapkan sumpah serapah karena Lufi membawa tubuhnya ke dalam kamarnya dengan cara seperti ini.

"Lufi!!"

Melody berteriak terkejut saat Lufi menggerakan jarinya bersiap menjatuhkan tubuh Melody dari ketinggian 2 meter tepat di atas kasur empuknya.

Crystal ShieldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang