~°• 39 •°~

19.7K 1.7K 84
                                    


Kejadian yang ditimbulkan oleh Alven masih meninggalkan rasa was-was dan takut pada Kerajaan Putih.

Berita mengenai telah tiadanya Sang Raja dan Ratu Besar Kerajaan Putih sudah mulai tersebar ke seluruh tanah dunia supranatural.

Xtra Elements sudah membangun kembali perisai atau barrier yang berkali-kali lipat lebih kuat dengan bantuan para Pejabat Kerajaan Putih juga Sang Ratu Kerajaan Putih sendiri.

Sang Ratu yang sebelumnya berada pada dunia para manusia, tergesa-gesa kembali dengan perasaan takut ketika mendengar bahwa terjadi serangan pada Kerajaan Putih yang menewaskan kedua orang tuanya.

Sang Ratu masih tampak tidak terima dengan apa yang telah terjadi. Namun demi rakyatnya, ia kembali mengukir senyuman pada wajah cantiknya.

Senyuman yang menunjukan ketegaran hatinya.

Tepat setelah Xtra Elements selesai membangun ulang barrier tersebut, mereka memutuskan untuk kembali ke Hexa Vigrause.

Meskipun tempat tinggal mereka adalah Spelocus, mereka lebih memilih untuk membantu Crystal Shield sebelum akhirnya kembali pada rumah mereka yang sebenarnya.

Suara derap langkah kaki yang tidak sama dan terkesan tergesa-gesa itu memenuhi lorong Hexa Vigrause.

Arlette dan Aretha berjalan dengan cepat dan berdampingan untuk menemui Melody. Karena bagaimana pun juga, Melody telah kehilangan Kakek dan Nenek dari pihak ibunya.

Fakta tersebut membuat kedua perempuan dari Xtra Elements itu khawatir.

Setelah sampai pada green-house milik Hexa Vigrause, Arlette dan Aretha menghampiri Melody yang tampaknya sibuk dengan tanaman ajaibnya ditemani oleh Lufi.

"Melody? " sapa Aretha.

Melody dan Lufi menolehkan kepala-hampir secara bersamaan karena mendengar panggilan Aretha. Gadis Phoenix itu tersenyum kecil dan meninggalkan tanaman ajaibnya sebelum menghampiri Aretha dan Arlette.

"You alright? " tanya Arlette.

"Aku sedih tentu saja. " ucap Melody kembali tersenyum kecil.

Lufi menghampiri Arlette, Aretha dan Melody setelah merapikan tanaman ajaib tersebut.

"Namun aku tidak pernah bertemu dengan mereka. Jadi pasti terkesan sangat palsu jika aku menangis tersedu-sedu. " ungkap Melody membuat ketiga gadis lainnya menatapnya dengan ekspresi tak terbaca.

"Tidak usah khawatir dan anggap saja ini sudah benar-benar berlalu. Karena kita harus mengalahkan biang masalahnya untuk menghentikan semua kejadian seperti ini. " ucap Melody kembali.

"Bagaimanapun juga aku harus terbiasa dengan kematian. "

~•°●°•~

Hari dimana ramalan menetapkan Crystal Crown terungkap akhirnya tiba.

Crystal Shield berdiri tepat di depan Rainbow Forest. Satu-satunya jalan untuk menuju ke Danau kristal atau yang biasa kita sebut sebagai Crystal Lake.

Rumor yang beredar mengenai hutan berwarna pastel dan juga tempat ujung pelangi berlabuh ini membuat beberapa Crystal Shield bergidik ngeri.

Tidak ada yang bisa keluar dari hutan tersebut. Tidak akan bisa selagi tidak diijinkan.

Karena hutan tersebut memang tercipta untuk melindungi danau suci dari dunia supranatural. Dari dunia yang selalu mengelu-elukan kekuatan dan latar belakang seakan itu semua adalah yang paling penting.

Hari masih siang, namun ke'gaib'an yang dipancarkan oleh hutan yang sangat indah itu terasa dan menyerap di sekujur kulit tubuh Melody membuat bulu kuduknya meremang.

Crystal ShieldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang