~°• 3 •°~

41.5K 3.2K 71
                                    

Aku sudah sampai ke tempat tinggalku dan Lufi lebih dulu sebelum Lufi datang dengan senyum lebar menghiasi wajah cantiknya.

Aku masih memakai kacamataku yang hanya kupakai saat membaca atau belajar lalu menaruh bukuku di atas meja berdekatan dengan sofa yang kududuki.

"Kau tahu tidak ini sudah jam berapa??" Kataku sambil tiduran di sofa dengan rambut bergaya messy bun dan mengenakan kaos dan celana pendek sehari-hari.

"Hmmm yaa,5 menit lagi jam 9?" Kata Lufi sambil nyengir.

Aku menaikkan sebelah alisku "Kau tidak macam-macam kan?" Selidikku.

Wajah Lufi memerah lalu dengan sedikit berteriak malu berkata "Max hanya menemaniku jalan-jalan dan menunjukan bagian-bagian sekolah itu saja kok!!"

"Tidak perlu menggebu-gebu seperti itu menjelaskannya. Aku bertanya baik-baik,dan sepertinya aku tidak menanyakan tentang Max. " Aku tersenyum jahil melihat wajah Lufi semakin memerah karna menahan malu.

Ketika sudah berhasil mengontrol warna merah di wajahnya,Lufi kemudian berbicara.

"Kau jangan berpenampilan seperti itu dihadapan sembarang orang." sepertinya Lufi mengalihkan pembicaraan.

"Kenapa?" Tanyaku polos karena masih sibuk dengan novel yang kubaca.

"Kamu bisa membuat semua laki-laki disekolah ini naksir dengan sekali lirik."

Aku tertawa lalu berkata dengan percaya diri "Aku kan cantik,jadi itu tidak perlu diragukan."

Lufi terlihat kesal lalu melempar jubahnya ke arahku dan tepat mengenai mukaku.

"HEY!!" Teriakku kesal,lalu melemparkan jubah itu kearahnya. Sayangnya jubah itu tidak mengenai Lufi dan malah masuk ke kamar Lufi.

"Terima kasih telah mengantar jubahku masuk ke kamar" kata Lufi sambil menjulurkan lidahnya.

Terserah dia sajalah.

~•°●°•~

~Sementara di kerajaan~

"Dad,kapan kita bisa mengungkapnya?"

"Kita masih belum bisa mengungkapnya. Kita masih harus menunggu sampai waktunya."

"Maksudmu sampai ia bisa mengendalikan kekuatannya?"

"Tidak hanya itu,sampai ia memercayai takdirnya."

"Memercayai takdirnya?"

"Bahwa ia adalah seseorang yang sangat penting bagi negeri supranatural. Ia harus mengetahuinya sendiri."

~•°●°•~

Teng teng teng

Bel berbunyi lagi menandakan ini waktunya sarapan bagi seluruh murid Hevig.

Jam menunjukan jam 7 pagi ketika Melody sedang menunggu Lufi yang masih saja berdiri di depan kaca.

"Lufiii sadar jam dongg"

"Iya iya sebentar,nah sempurna!!" Lufi menjawab dengan senyum lebar ketika melihat rambutnya sudah tertata rapi.

Lufi hanya banyak tersenyum pada orang yang sudah dekat dengannya. Bahkan pada Max dia hanya tersenyum biasa tidak pernah tersenyum sangat lebar.

Entah mengapa dalam waktu beberapa hari saja kami sudah sangat dekat.

"Ayoo!!" Lufi berjalan sambil menarik tanganku.

Kau tau? Amonic dan Mixwitch yang dikenal sebagai 'Crystal Shield' selalu diperlakukan sangat berbeda dengan murid lain.

Mengapa??

Crystal ShieldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang