~°• 35 •°~

20.8K 1.8K 30
                                    


"kekuatan kita kembali. "

Mendengar kalimat tersebut, Melody cepat-cepat mengeluarkan tongkat sihir miliknya dan menghentakannya dengan kencang ke arah danau tersebut membuat yang lain terbingung-bingung dengan apa yang ia sedang lakukan.

Melody tidak menghiraukannya dan menunggu apa yang akan muncul dari permukaan air tersebut. Ia sangat yakin ada yang janggal pada air tersebut selain fungsinya sebagai portal.

Seketika sebuah rumah berwarna pastel muncul dari permukaan air tersebut.  Rumah yang ternyata sangat tinggi menjulang seperti menara yang tidak bisa digapai.

Ya, itu adalah sebuah menara yang tidak dapat digapai oleh manusia biasa.

"Apa itu? " ujar Lufi.

"Aku sempat merasakan kekuatan yang cukup besar selain kekuatan dari portal air ini. Ternyata kita tidak perlu mencari dan mengelilingi tempat ini untuk menemukan petunjuk selanjutnya. " ucap Melody mengeluarkan sayapnya.

"Kalau begitu hanya Amonic yang bisa terbang masuk ke menara tersebut. " ucap Emily melihat menara tinggi yang tidak akan ia capai meski pun ia menggunakan sihir untuk melayang atau terbang.

Melody mengangguk lalu memberi aba-aba pada Lecca dan Duff.

"Kamu akan segera kembali. "

Dalam sekali hentakan, Melody mengepakkan sayapnya bersama Duff dan Lecca yang berada tepat di belakangnya. Gadis itu terbang lurus menuju jendela dengan hiasan bunga-bunga pastel yang adalah satu-satunya jalan masuk dari rumah atau menara tersebut.

Setelah mendekati jendela itu,
mereka memelankan kecepatan terbang.

Para amonic itu tampak berhenti beberapa detik tepat di depan jendela yang masih tertutup rapat.

Wuushh...

Angin bertiup membuat penutup jendela itu terbuka lebar seakan berusaha mengucapkan selamat datang pada tiga orang Amonic yang sudah ditunggu-tunggu kehadirannya.
Melihat itu, Melody menghilangkan rasa ragu dalam dirinya lalu memasuki menara itu melewati jendela yang cukup besar diikuti oleh Duff dan tentu saja Lecca.

Menara itu penuh dengan buku-buku dan kertas-kertas kosong yang berserakan di semua tempat.

Tidak ada hal yang aneh di sekitar ruangan itu kecuali satu, sinar berwarna-warni yang muncul dari balik salah satu rak buku dalam ruangan itu. Sinar yang tampak asing dan sangat berbeda dari sinar yang biasa terpancar di dunia supranatural.

Tanpa aba-aba Melody mengambil langkah maju dengan tongkat sihirnya yang ia julurkan ke depan sebagai bentuk kewaspadaan.

Ia sedikit mengendap-endap mengurangi suara yang dapat ditimbulkan dan menarik perhatian.

Setelah melewati beberapa rak buku,
Ia cepat-cepat memutar badannya menghadap pada sumber cahaya yang berada tepat di depannya.

Apa yang ia lihat kali ini sama sekali tidak sesuai dengan ekspektasinya yang mengatakan makhluk tersebut berbahaya.

Makhluk yang berdiri di depannya ini adalah sosok roh berwarna emas yang cantik dengan butiran-butiran cahaya berwarna-warni mengelilinginya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Crystal ShieldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang