~°• 42 •°~

18.3K 1.5K 35
                                    

Di sini gelap. Sangat gelap.

Aku tidak menemukan cahaya sedikit pun di sini sampai aku tidak bisa melihat tanganku sendiri.

Aku berusaha untuk meraba badanku namun yang kugapai hanya angin kosong.

Apa ini?

Aku tidak bisa merasakan apa-apa dan yang kusadari adalah ini adalah aku tanpa ragaku. Hanya roh tanpa bisa dilihat maupun digapai.

Aku bisa mendengar suara Stefan memanggil namaku namun aku tidak bisa berbuat apa-apa.

Tidak. Aku tidak tahu siapa yang mengendalikan tubuhku.

~•°●°•~

"Aretha!! Aretha!! Ayolah! " Stefan masih saja mengguncang-guncangkan tubuh gadis itu dengan putus asa.

"Percuma saja! Dia hanya menuruti perintahku! " Alven tertawa senang dan mulai memetik jarinya.

Bersamaan dengan petikan jari Alven, Aretha mulai berdiri dan menghempaskan kedua tangan Stefan dengan tatapan kosong.

Gadis itu mulai mengeluarkan kekuatannya yang kini bertambah Berkali-kali lipat akibat kekuatan Alven dan kekuatan sang Crystal Crown sekarang berada di dalamnya.

Aretha mulai melayangkan segumpalan besar tanah ke arah para Crystal Shield dan Xtra Elements yang menjaga Chaelyn.

Menyadari adanya bahaya mereka semua menyingkir dan tanpa sengaja meninggalkan Chaelyn yang lemah dengan Levin sendiri.

Aretha yang dikendalikan pun mengambil kesempatan tersebut dengan bergerak secepat kilat menyambar Chaelyn tanpa berhasil ditahan oleh Levin yang sedikit terkejut.

Crystal Shield maupun Xtra Elements bergerak panik.

Ketika mereka ingin mengejar Chaelyn, Aretha membuka permukaan tanah dan masuk bersama Chaelyn sebelum menutup tanah itu dengan rapat.

"Bagaimana ini haruskah kita menghancurkan tanahnya? "

"Itu akan melukai Crystal Crown yang kondisinya lemah! "

"Tidak ada cara lain selain menghancurkan tanah ini! "

Beberapa Crystal Shield dan Xtra Elements berdebat membuat Lauren tiba-tiba bersikap aneh dengan ekspresi wajah ketakutan.

"JANGAN!! " Lauren berteriak histeris membuatnya menjadi pusat perhatian.

"JANGAN!!" teriaknya lagi.

"Lauren!! Ada apa denganmu?!! " Lufi menghampiri gadis yang kini terjatuh di atas tanah.

"Banshee!! BANSHEE!! AKU BERTEMU BANSHEE!! " Lauren histeris membeberkan apa yang ia lihat saat menjaga Crystal Crown waktu itu. Itulah sebabnya ia kehilangan fokus.

"ya, ya!!  Itu banshee!! " gumam Lauren ketakutan.

"Apa maksudmu Lauren?!  Banshee tidak ada di dunia kita." ucap Lufi berusaha menenangkan Lauren.

"Tidak!! TIDAK!! BANSHEE ITU BERBISIK PADAKU!! " jerit Lauren. Semburat-semburat hitam mulai muncul pada permukaan kulit gadis tersebut membuat semua orang mulai panik.

Alven yang melihat kekacauan itu dari kejauhan hanya bisa mengukir senyuman senang dengan pandangan yang terkesan merendahkan.

"A-aku pikir itu hanya mitos a-aku pikir itu hanya halusinasiku saja!" gumam Lauren ketakutan melihat semburat hitam yang semakin jelas terukir di permukaan kulitnya.

"A-apa yang terjadi?! Apa ini?! " Melody yang sedari tadi hanya memperhatikan pun ikut panik.

Max yang melihat Lauren bertingkah seperti itu menghampirinya dan berusaha menenangkan gadis itu.

Crystal ShieldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang