~°• 2 •°~

43.6K 3.4K 78
                                    

"Ohh jadi kau adalah Amonic yang akan sekamar denganku?" Tanya gadis berambut merah itu.

Aku merasa ia memperhatikanku dari atas kepala sampai ujung kaki.

"Ya, kau akan sekamar denganku maksudku seruangan atau apapun itulah karena tempat ini tidak bisa dibilang hanya 'kamar'." Kataku tak acuh. Lebih tepatnya berusaha membuat ekspresi dan suaraku tak acuh.

"Oh. Aku Christa Lufiera Lockward. Kau?" Tanyanya dengan angkuh.

"Chrisvera Melody Hellgior."

"Oh. Jadi, kamarku dimana?"

"Entahlah, aku baru beberapa menit duduk di sofa ini." Jawabku.

Kulihat ia mulai berjalan mengecek satu-satu kamar yang ada.

Lockward?

Sepertinya ia adalah anak dari salah satu penyihir hitam terkuat.

Baiklah. Mengapa aku sekamar dengan anak dari penyihir yang bisa dibilang sangat penting?

"Hey! Kau!! Umm.."

"Melody, kau bisa panggil aku Lody secara singkat."

"Oh. Okay. Aku mau memberitahumu, kalau semua kamar di sini sama besar. Jadi aku memilih kamar ini." Ia menunjuk salah satu pintu.

"Uhm ya,okay." Aku menarik koperku ke dalam kamar di sebelah kanan kamar uhmm gadis berambut merah.

Setidaknya sikap sombongnya itu tidak terlalu kelihatan saat ini. Semoga saja terus seperti itu.

Kamar ini sangat luas, tetapi kosong. Sama sekali tidak ada apa-apa.

Aku mengambil permata berwarna putih yang sangat cantik-semua murid mendapatkannya untuk kamar mereka-lalu menancapkannya di ukiran-ukiran indah di dinding.

Dalam sekejap kamar itu terisi dengan barang-barang bertema putih dan berbagai macam warna pastel.

Dilengkapi dengan jendela yang besar menghadap ke pemandangan taman yang indah dihiasi dengan tirai-tirai indah berwarna pastel.

Ada rak-rak buku juga meja dan sofa. Tempat tidur King Size dilengkapi dengan beberapa bantal berwarna pastel dan selimut tebal putih yang terlihat sangat nyaman.
Kopernya pun sudah berada di dalam closet dan baju-bajunya sudah tersusun rapi.

Ada juga kamar mandi yang luas dilengkapi dengan perabot-perabot yang lengkap.

"Perfect." Kataku sambil tersenyum puas.

"Wow. Seleramu bagus juga." Kata si gadis berambut merah di depan pintu kamar yang terbuka.

"Hmm yah terima kasih,ehh..."

"Fiera atau Lufi terserah." Katanya sambil tersenyum manis.

Astaga,sebenarnya anak ini punya berapa kepribadian sih?

"Okay,Lufi." Jawabku membalas senyumannya.

"Kau mau lihat kamarku?" Tanyanya bersemangat.

Kuakui aku penasaran dengan kamarnya.

"Uhm ya,boleh." Jawabku.

Dan dia segera menarik tanganku menuju kamarnya.

"Wow." Gumamku.

Kamar yang bernuansa Merah,Pink,Putih ini sangat elegan dicampur dengan beberapa barang berwarna hitam. Desainnya juga minimalis dan tidak norak.

"Wow." Gumamku lagi yang membuat Lufi tertawa.

Seseorang bilang tertawa seperti penyakit yang menular,

Orang itu benar.

Karena sekarang aku juga ikut tertawa.

Crystal Shieldजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें