~°• 19 •°~

25.2K 2K 27
                                    


Sosok gadis nan cantik membuka harinya dengan segelas flower tea,mengukir sebuah senyuman manis di bibir merah gadis tersebut.

Indahnya matahari pagi memanjakan kedua matanya. Iris biru sebening sapphire itu menatap matahari pagi yang menyehatkan mata. Rambut uniknya melambai dengan indah diterpa angin sepoi-sepoi,menambah kesan feminim pada gadis yang dibalut dress putih dilengkapi dengan jaket hijau mint dan kalung hitam.

Rambut pink pastelnya terlihat kontras dengan pakaian yang membalut tubuh bak model itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rambut pink pastelnya terlihat kontras dengan pakaian yang membalut tubuh bak model itu. Suasana hati gadis cantik tersebut sedang baik.

Entah karena laki-laki yang dicintainya sudah tidak sedingin biasa atau karena murid kesayangannya.

Kedua pipinya kembali bersemu merah mengingat kejadian kemarin yang membuktikan adanya kemajuan dalam hubungan yang terus ia perjuangkan.

Laki-laki yang jarang menampilkan ekspresi tersenyum nan manis ke arahnya. Chaelyn tidak bisa menahan senyumnya yang hadir ketika gambar wajah Levin hadir di kepalanya.

Levin tersenyum manis karena keteledorannya yang datang hanya sesekali. Tak disangka hal yang menurutnya memalukan bisa membuat keadaan hubungan itu berjalan ke arah yang baik.

Kekehan kecil hadir dari mulut cantik Chaelyn membuat senyum kecil terukir pada sosok yang memerhatikannya sedari tadi.

Sosok itu menetralkan kembali wajahnya dan berjalan mendekat ke arah gadis cantik yang sedang menunggunya.

"Apa kau menunggu lama? " ucap sosok yang saat ini tergambar di dalam pikiran Chaelyn.

"Eh?? T-tidak. " Chaelyn terbata-bata.

Dalam perut gadis cantik itu seperti ada ratusan kupu-kupu terbang ke sana kemari membuat jantungnya ikut terpompa cepat.

Chaelyn merasa sangat senang dapat memulai hari bersama laki-laki yang dicintainya. Meski pertemuan ini hanya untuk membahas materi yang akan diajarkan untuk anak-anak Crystal Shield dan Xtra Elements,fakta itu tidak membuat senyum di wajahnya pudar.

Levin memberi berkas-berkas yang sejak tadi dibawanya kepada Chaelyn. Gadis itu membacanya dengan seksama sambil sesekali melirik ke arah Levin yang sedang meminum teh.

Chaelyn berpikir, banyak murid atau pun petugas kerajaan yang berwajah tampan, seperti bayangan para manusia pada para makhluk supranatural yang mereka pikir tak ada di dunia. Ada juga beberapa yang memiliki sifat dingin seperti yang dimiliki oleh lelaki di hadapannya itu.
Namun hanya Levin seorang yang dapat merebut hatinya. Hanya Levin seorang yang menarik baginya.

Hanya Levin seorang yang dicintainya.

Levin yang merasa ditatap oleh seseorang mengalihkan pandangannya ke arah gadis cantik di hadapannya.

Ia menatap gadis itu tepat di manik mata berwarna sapphire tersebut. Lama mereka hanya duduk dan menatap satu sama lain tanpa melakukan apa-pun.

Chaelyn tersadar lebih dahulu dan cepat-cepat mengalihkan matanya ke berkas pada tangannya. Ia menutup wajah cantik itu dengan kertas-kertas yang dipegangnya berusaha menutupi semu merah di kedua pipinya.

Crystal ShieldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang