~°• 17 •°~

28.7K 2.4K 82
                                    

05.23

"HUAAAAAAAAAAAAAAAA!! "

"Yaampun Melody berhenti berteriak!! " ucap Lufi menutup mulut Melody dengan tangannya. Alhasil tangannya pun kena imbas air liur Melody.

"Melody kotorrr!!! " ucap Lufi sambil cepat-cepat berlari ke wastafel untuk mencuci tangannya.

"Huaaaaaaa!! Mau ditaruh dimana mukakuuuu??!! " ucap Melody kesekian kalinya dengan mata sembab hasil menangis selama beberapa jam kemarin.

"Ya mukamu pasti ada pada tempatnya,masa mau kau potong lalu kau gantung di dalam lemari?!! " sahut Lufi kesal karena sejak jam 4 subuh Melody sudah berteriak-teriak tak jelas.

Bayangkan penderitaan seorang Lufi yang sudah repot dengan Melody yang menangis tanpa henti kemarin malam dan sekarang dipaksa bangun subuh karena teriakan memekakan telinga milik seorang gadis cantik bernama Melody tanpa di beri penjelasan apa pun tentang kejadian sebenarnya.

"hiksss!! Hiksss!! Betapa malunya akuu!! " rengek Melody lagi dan lagi sambil menggoyangkan tubuh Lufi beberapa kali.

"Kau itu kenapa sih??" tanya Lufi setengah kesal setengah khawatir.

Dengan berat hati Melody menceritakan semua yang terjadi kemarin dengan berbagai macam ekspresi.

Mulai dari ekspresi senang, sedih, kecewa, bingung dan bahkan ekspresi menahan emosi.

Cerita itu diakhiri dengan teriakan gadis bersurai honey sambil mengacak-ngacak rambut gelombangnya.

Dengan segenap kekuatan Lufi menahan tawa yang sebentar lagi akan keluar dari mulut cantiknya, tetapi tetap saja gagal.

Lufi tertawa kencang mendengar cerita Melody sampai-sampai air mata jatuh ke kedua pipinya karena sakit perut.

"Kau ini!! " Melody kesal melihat Lufi terbahak-bahak karena cerita yang sama sekali tidak lucu baginya.

"Ahahaha kau ahahahah kau ini bagaimana sih?? Ahahah aku tidak bisa membayangkan seberapa malunya aku kalau berada di tempatmu!! " Lufi tertawa tanpa merasa bersalah.

"Lufiii!! Aku ini seriuss!!! " Melody menendang-nendang selimut yang berada di dekat kakinya dan meringkuk menyembunyikan wajahnya yang semerah kepiting rebus.

"haaaa baiklah,baiklah!! Aku tahu kau sedang emosional sehingga dapat menangis di depan pfffftttttt hahahahahahahha!!! " tawa Lufi mulai hadir kembali sesaat setelah ia berhasil memberhentikan tawa sebelumnya.

"Kau itu sama sekali tidak membantu!!!! "

"haaaaa iyaa iyaa!! Tetapi aku tidak tahu apa yang harus kulakukan dengan kejadian ini. " ucap Lufi setelah memberhentikan tawanya.

"Kau saja tak tahu, apalagi aku???! " Jawab Melody dengan kesal.

"yaaa mau bagaimana lagi ??? Tidak ada yang bisa di rubah. Pura-pura lupa ingatan saja." kata Lufi tanpa berpikir panjang.

"Hei!!! Apa kau gilaa?!! "

Lufi pun turun dari kasur Melody dan melangkah menuju kamar mandi mengingat dirinya membutuhkan waktu yang 'cukup' lama untuk bersiap-siap.

"Yahh sepertinya aku sudah mulai tidak waras. " ucap Lufi malas membuat Melody menatap aneh karena perubahan mood-nya.

"Kau harus bersiap-siap,hari ini bukan hari libur. " ucap Lufi sebelum masuk ke dalam kamar mandi.

Mengingat hari ini pelatihan khusus tetap di jalankan,Melody menutup wajahnya dengan bantal dan menghentakan kakinya beberapa kali.
'aku harus menghindarinya.'

Crystal ShieldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang