40 - Gavin pelit

122K 13.4K 3K
                                    

Bu Tuti sedang menjelaskan materi puisi di depan kelas. Semua anak IPS 3 tampak menikmati, karena bawaan Bu Tuti yang rada kocak, tegas dan galak. Membuat anak-anak tidak ada yang berani bersuara, menoleh ke samping sekilas saja tidak berani. Karena jika ada yang begerak, maka galaknya yang akan muncul. Pasti langsung disuruh berdiri di depan kelas.

Lama Bu Tuti menjelaskan materi, Galang masuk ke dalam kelas tanpa permisi. Mentang-mentang mamanya sendiri, seenaknya saja. Sampai bawa ajudan, Gavin dan Bayu keduanya sedang menunggu Galang di depan pintu.

"Mih, minta uang dong." Tidak ada angin, tidak ada hujan, datang-datang merajuk seperti anak kecil yang kehabisan uang. Galang tidak jelas! Semua anak yang di dalam kelas ingin tertawa, tingkah Galang sangat lucu sampai merengek-rengek dengan manja dengan mamanya. Tapi jika mereka tertawa, hal yang terjadi adalah dijemur di tiang bendera.

"Mamih kan udah kasih uang jajan kamu tadi pagi," seru Bu Tuti.

"Cuma sepuluh ribu. Mana cukup buat makan, Mih." Rengek Galang lagi.

Tontonan gratis, berjudul sang ibu yang terpaksa berhenti bekerja karena anaknya.

"Uangnya juga udah habis. Tadi Galang bayar uang LKS," Galang berujar lagi.

Melva sampai meletakkan tangannya di atas meja untuk menopang dagunya sangking bosannya melihat adegan emak dan anak itu. Membuang-buang waktu, lebih baik mereka diizinkan keluar kelas lebih cepat, itu lebih baik daripada melihat adegan yang tidak berfaedah.

"Kamu pinjem aja dulu sama Gavin, Mamih lupa bawa uang."

"Nggak dikasih Mih, Gavin kan pelit." Rengek Galang sekaligus menyindir Gavin.

Detik berikutnya kekehan semua anak terdengar, mereka sudah tidak tahan lagi menahan tawa. Kapan lagi menertawakan ketua OSIS mereka itu.

Semua anak menatap ke arah Gavin, wajah cowok itu sudah memerah menahan malu sekaligus kemarahan kepada Galang. Tambah malu lagi saat Melva yang tadinya tidak berekspresi jadi ikutan terkekeh. Bayu yang ada di depannya juga ikut-ikutan tertawa. Harusnya Gavin tidak mengikuti Galang menemui mamanya tadi. Dengan sifat sok cuek Gavin menyandarkan tubuhnya di sisi pintu sambil melipat tangannya di atas dada, pura-pura kalau yang disindir Galang bukan dirinya.

"Benar Gavin?!" tanya Bu Tuti dengan tegas.

Terpaksa juga akhirnya Gavin bersuara. "Enggak bu."

"Tuh denger. Udah sana pinjem uang Gavin, kalau masih pelit, mama hukum dia lari sepuluh putaran di lapangan basket." Ucap Bu Tuti. Seketika Galang tercengir lebar, dia berhasil mempermalukan temannya yang ganteng itu.

Gavin mendengus malas, Cuma karena masalah pinjam meminjam uang. Dia sampai diancam mendapat hukuman. Jatuh martabatnya sebagai ketua OSIS, sekaligus cowok terpintar SMA Galaksi.

"Bener Vin lo mau minjamin gue uang?" Galang bertanya lagi sebelum keluar dari sana.

Gavin mengangguk, tersenyum penuh arti ke arah Galang. Gavin sedang berbuat baik, sebelum dia melakukan aksi bejat. Mendapat senyuman dari Gavin, Galang malah membalasnya dengan tersenyum juga. Tidak tahu saja kalau Gavin berniat jelek.

Galang keluar dari kelas, setelah menyalim tangan mamanya. Baru keluar dari pintu, teriakan dari Galang sukses membuat semua anak menoleh ke luar jendela.

"Mih Gavin sleding kepala Galang!" teriak Galang.

Bu Tuti seketika memandang marah. "Gavin!"

Kekehan kembali terdengar dari setiap anak, Melva juga ikutan terkekeh tidak kalah hebohnya. Membuat Billa menghentikan tawanya, langsung menoleh ke arah Melva.

DestinWhere stories live. Discover now