20 - Siapa Riko?

133K 11.6K 865
                                    

"Tumben sekolah?" tanya Riko saat dia tidak sengaja melihat Melva turun dari mobil Arya, memasuki gerbang sekolah.

Setelah hampir dua tahun dia bersekolah di SMA Galaksi. Hanya dua kali dia melihat Melva berada di sekolah pada hari kamis. Di minggu pertama di kelas X dan yang kedua, hari ini.

"Mulai sekarang gue nggak akan libur lagi. Full sekolah, dari senin sampai jumat." Jawab Melva dengan senyum yang tidak pernah menghilang dari bibirnya.

"Kok gitu?"

"Apanya yang kok gitu?" Melva kembali bertanya. "Gue udah terlalu banyak ketinggalan pelajaran, kalo libur terus. Bisa kesusahan, buat ujian nanti." Jelas Melva.

"Tapi, lo memang harus lib_"

Ucapan Riko terhenti saat Melva menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia Tidak mengijinkan Riko untuk melanjutkan ucapannya.

Riko menghela napas. Tangannya bergerak ke leher belakang Melva. Merangkul perempuan itu, lantas mereka berjalan beriringan. Melva juga ikut merangkul Riko, dengan tangan kirinya yang melingkari pinggang Riko.

"Kapan mau nembak Billa?" tanya Melva. Kedua remaja itu terus berjalan menyusuri koridor kelas.

"Jangan yang aneh-aneh Mel. Siapa yang suka sama Billa?" ucap Riko lembut tapi begitu serius.

"Waktu itu. Lo bilang, suka sama Billa." Sahut Melva tidak mau kalah.

"Gue nggak pernah bilang gitu, Mel." sahut Riko masih dengan suara yang lembut.

Melva mengerucutkan bibirnya. Melepaskan rangkulan tangannya dari pinggang Riko. Melipat tangannya di atas dada, lalu memalingkan pandangannya dari Riko. Cewek itu sedang berpura-pura marah.

Riko yang mengetahui kepura-puraan Melva, semakin menarik tubuh Melva mendekat. Merangkul Melva dengan mesra, tangannya yang satu mengacak lembut rambut perempuan itu. Melva yang sedang berpura-pura marah sampai tidak bisa menyembunyikan senyumnya. Dengan cepat dia kembali melingkari tangannya ke pinggang Riko.

Ada sepasang mata yang menangkap kemesraan dua remaja itu. Gavin yang sedari tadi berjalan di belakang mereka, memandang dengan tatapan tidak percaya kemesraan yang sedang dipertontonkan Riko dan Melva di depannya.

***


"Ahh, gue udah kasih tau perasaan gue sama tu cowok. Tapi dia nggak jawab." kesal Melva yang sedang bercerita kepada Vika dan Billa dari bangkunya.

"Serius? Gavin, nggak jawab apa pun?" tanya Billa, yang duduk sebangku dengannya.

Melva menggeleng malas. "Enggak. Dia cuma diem, terus kabur." Wajah Melva berubah muram.

"Dia nggak suka ya, sama gue?" tanya Melva pada temannya.

"Belum dijawab. Bukan berarti nggak suka." Vika yang duduk di bangku belakang memberi semangat pada Melva.

"Gitu?" tanya Melva tidak yakin. Kedua temannya kompak mengangguk.

Melva mengangguk, menyakinkan pada dirinya sendiri. Suatu hari nanti, Gavin juga akan suka dengannya.

"Kemarin, lo mau cerita apa Vik?" tanya Melva, wajahnya mulai kembali normal.

Vika tersenyum tipis. Wajahnya berubah muram.

"Gue ada..." ucapan Vika terhenti karena Melva memotong perkataannya.

"Gue denger. Orang yang awalnya nggak suka, bisa saling suka karena sering bersama." Melva berucap sangat antusias. Sampai tidak menyadari wajah Vika berubah muram, sedangkan Billa menatapnya dengan kesal.

DestinWhere stories live. Discover now