21 - Ungkapan Riko dan Gavin

130K 11.4K 1.5K
                                    

"Riko!" panggil Melva sedikit keras tapi pemilik nama itu terus berjalan menghindarinya.

Melva mempercepat langkahnya. Mengejar Riko yang baru memasuki area parkiran. Bel pulang sekolah sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Makanya sekarang tempat parkiran sangat sepi, hanya ada beberapa kendaraan yang masih berada di sana.

"Riko, lo masih marah sama gue?" ucap Melva yang sekarang berada di samping motor Riko. Menatap cowok itu, yang sedang memasang jaket tanpa melihatnya.

"Yaudah gue minta maaf." ucap Melva lagi.

"Gue maafin. Tapi Nggak usah bicara sama gue dulu." Balas Riko, yang masih di sibukan dengan jaketnya.

"Kok gitu sih? Gue bohong baru sekali kan? lo kok marahnya kebangetan." Desis Melva, dia tidak terima jika Riko mendiaminya dengan sangat lama.

"Sekali! Tapi akan jadi dua kali Mel." Sahut Riko. Suaranya sedikit membasar, dia juga membalas tatapan Melva sekarang.

"Kenapa lo bohongi gue? pura-pura kantuk. Taunya, pacaran sama Gavin. Nonton bareng." Ucap Riko lagi.

Melva terdiam sejenak, dia harus berpikir untuk mencari alasan yang pas. Agar Riko tidak marah lagi dengannya.

"Tuh kan! Pasti lagi mikir, biar bisa bohong." Seru Riko seolah mengetahui jalan pikiran Melva.

Melva menghela napas. Kali ini dia akan menjawab dengan jujur.

"Karena Gavin juga mau main ke rumah, makanya kemarin gue suruh lo nggak usah dateng."

Riko tersenyum tipis. Jawaban yang sudah bisa dia tebak, tapi tetap saja jawaban itu yang paling malas dia dengar.

"Kenapa? Takut gue nganggu acara kalian berdua?!" tuduh Riko. Sekarang Melva hanya diam. Perkataan Riko tidak sepenuhnya benar, tapi tidak salah juga. Melva semakin bingung harus menjawab dengan kata apa.

"Lo lebih pilih Gavin daripada gue sekarang, ya Mel?!"

"Bukan gitu Riko." Jawab Melva, dia tidak bisa membenarkan tuduhan Riko sekarang.

Riko tersenyum miring.

"Gue punya pertanyaan. Jika malem itu, gue duluan yang dateng ke rumah lo. Terus, Gavin nelpon. Mau dateng! Apa yang lo lakuin? pura-pura ngantuk?" tanya Riko cukup serius.

Melva menggeleng pelan. Riko tersenyum lagi.

"Lo suka sama dia, Mel?" tanya Riko. Sekarang suaranya terdengar lebih lembut.

"Iya."

Riko tersenyum tipis.

"Tapi gue nggak suka, lo pacaran sama dia. Gavin membawa dampak buruk buat lo."

Melva menaikkan satu alisnya, ucapan Riko membuat dia bingung.

"Maksud lo?"

"Lo udah berani bohongi gue, Cuma karena dia. Ngejar-ngejar cowok, kayak cewek murahan." Ucap Riko, tidak memperdulikan perasaan cewek di depannya.

Melva tampak kesal mendengar tuturan Riko. "Gue bohongi lo, itu bener. Tapi, maksud lo bilang gue cewek murahan apa?!"

"Tiap hari, ke kelas orang lain. Bawa makanan, nggak di peduliin sama Gavin. Itu disebut apa Mel?"

"Tapi tetep, lo nggak boleh bilang gue cewek murahan." Kesal Melva.

"Kalo gitu gue minta maaf." Ucap Riko. " Gue nggak suka, lo deket banget sama Gavin, Mel." Lanjut Riko.

Ucapan Riko, membuat Melva harus berpikir. Memaknai setiap kata yang keluar dari mulut cowok itu, saat Melva mengerti. Cuma satu yang ada dalam pikirannya, Riko cemburu?

DestinWhere stories live. Discover now