37 - PHO?

114K 12.8K 6.5K
                                    

Melva sedang berada di depan gerbang SMA Bintang, setelah sekian lama baru kali ini dia menginjakkan kakinya di SMA itu lagi. Dulu dia sering ke sana karena berpacaran dengan Dava, tapi semenjak putus dia terlalu malas berada di sekitaran SMA itu.

Terkecuali hari ini, kalau bukan untuk meminta maaf kepada Aliz seperti yang dia ucapkan kepada Gavin waktu itu. Mungkin Melva tidak berada di sana sekarang.

Melva melihat foto seorang cewek di ponselnya. Foto Bianca Aliza yang dia Screen Shot melalui Instagramnya. Mungkin Melva terlalu berlebihan, tetapi itu lebih baik daripada dia salah orang atau dia terpaksa bertanya ke salah satu anak Bintang nantinya.

Gerbang sekolah mulai ramai, saat bel berbunyi satu persatu siswa Bintang mulai meninggalkan sekolah. Melva berdiri di pinggiran pagar, agar memudahkan dia melihat satu-satu anak yang melintasi gerbang. Untung dia sempat menutupi baju sekolahnya dengan gardigan biru, kalau tidak kehadirannya di sana pasti membuat heboh anak-anak Bintang.

Melva mendengus sebal saat melihat Dava akan melintasi gerbang sekolah dengan motornya. Cepat-cepat dia berbalik ke lain arah, mudah-mudahan saja Dava tidak melihatnya berada di sana. Keinginan Melva terkabul, karena motor Dava sudah melintas dan menjauh dari gerbang sekolah. Seketika dia bernafas lega.  Cewek itu kembali memperhatikan siswi-siswi yang melintasi gerbang.

Tidak lama, Melva melihat perempuan yang mirip dengan foto yang ada di ponselnya. Cewek itu sedang berjalan menuju gerbang dengan beberapa temannya, perempuan yang ceria karena dia tidak henti-hentinya mengumbar senyum juga kekehannya. Cantik, deskripsi pertama Melva untuk cewek bernama Aliz itu.

“Lo yang namanya Aliz ya?” tanya Melva menghentikan langkah cewek itu.

Cewek itu mengeryit bingung, memperhatikan Melva penuh selidik dari atas sampai ke bawah. Melva tampak risih dipandangi seperti itu, untungnya dia punya sisi cuek yang luar biasa untuk orang-orang seperti Aliz itu. Tatapan seperti apapun itu, tidak membuat Melva mundur dan merasa takut. Walaupun akan terjadi perang nantinya.

“Iya gue Aliz, kenapa?” jawab Aliz tidak bersahabat. Padahal Melva belum mengatakan apapun, apalagi kalau dia mengatakan tentang dia yang menjadi selingkuhan Gavin. Mungkin dia harus mengikhlaskan rambutnya dari sekarang.

Melva tersenyum lalu menjulurkan tangannya.  “Gue Melva anak SMA Galaksi,”

Sangat tidak bersahabat, baru memperkenalkan nama cewek itu sudah mengacuhkan tangan Melva. Niatnya kan baik, ingin meminta maaf dengan kesalahan yang bukan sengaja dia lakukan. Melva tersenyum miring, tetap mencoba sebiasa mungkin.

Selanjutnya cewek di depannya itu terkekeh, seolah mengejek Melva. “Basa-basi lo jelek! Langsung bilang aja kalo lo pelakor hubungan gue sama Gavin.” ucap Aliz. Nadanya sedikit mengeras, membuat Melva tersentak karena kaget. Cewek itu sudah tahu?

“Gue juga nggak mau basa-basi! Kalau lo udah tahu, berarti itu bagus, gue langsung ketujuan awal gue ke sini aja.” Balas Melva mencoba setenang mungkin.

Aliz terkekeh mengejek lagi. “Nggak tau malu banget sih lo jadi cewek! Jadi PHO tapi gaya lo selangit, sok-sokkan mau minta maaf, mau cari perhatian cowok gue lo!”

Suasana antara keduanya mulai panas, untungnya gerbang semakin sepi tidak ada anak Bintang yang berlalu lalang lagi. Tinggallah dua cewek itu dengan emosi yang terpancar nyata di kedua mata mereka.

DestinWhere stories live. Discover now