11 - Gavin or Riko?

133K 11.8K 548
                                    


Gavin. Cowok itu menghentikan motornya di pinggir jalan karena melihat seorang laki-laki dewasa yang sedang sibuk berkutat dengan mesin mobil. Tampaknya mobil lelaki itu mogok.

Gavin berjalan menghampiri laki-laki itu.

"Ada masalah Pak?" ucap Gavin. Lantas laki-laki separuh baya itu menoleh melihat Gavin.

"Oh. Mobil saya mogok, masalah kecil sebenernya. Bensinnya abis." Ucap lelaki itu.

Gavin mengangguk mengerti.

"Saya bisa bantu. Bapak tunggu disini, biar saya yang beli bensinnya."

Bukannya mengiyakan, lelaki itu malah memperhatikan Gavin dari atas sampai bawah. Lalu melihat jam tangannya. Membuat Gavin bingung.

"Kamu anak Galaksi?" tanya Bapak itu. Gavin mengangguk mengiyakan.

"Bentar lagi jam 7, kamu bisa telat kalau bantuin saya."

Gavin melihat jam tangannya sekilas. Benar, hanya beberapa menit lagi gerbang sekolah akan ditutup.

"Gak masalah, saya tetap bisa masuk walaupun terlambat." Ucap Gavin menyakinkan. Membuat lelaki di depannya bingung.

Gavin tersenyum. Seolah mengerti dengan kebingungan orang di depannya dia berucap lagi.

"Kebetulan saya ketua OSIS. Guru piket lebih sedikit berbaik hati mengijinkan saya masuk walaupun terlambat." Jelas Gavin. Membuat lelaki di depannya mengangguk mengerti.

Mendapat reaksi baik dari lelaki di depannya. Gavin kembali ke motornya. Tugasnya sekarang mencari pam bensin.

Tidak lama Gavin datang membawa jeregen berisi minyak bensin. Cowok itu langsung menyerahkan kepada lelaki di depannya.

"Terimakasih." Ujar lelaki di depan Gavin. Setelah mengisi bensin pada tangki mobilnya.

Gavin mengangguk sambil tersenyum.

"Oh ya, nama kamu siapa?" tanya lelaki itu.

"Gavin."

Lelaki itu mengangguk.

"Panggil saya Om Surya. Kita tidak bisa bicara banyak sekarang, karena kamu harus ke sekolah dan saya pun sedang terburu-buru ke kantor. Nanti kalo kita ketemu lagi, kamu harus banyak bicara dengan saya." Ucap lelaki bernama Surya itu sambil memukul pelan pundak Gavin. Yang mendapat anggukan dan senyum dari Gavin.



***

Gavin dan Galang sedang berada di kantin. Hanya berdua karena Bayu tidak datang. Sedangkan Riko, cowok itu berada di kantin tapi tidak duduk bersamaan dengan kedua temannya melainkan bersama Melva. Tepat di depan meja Gavin dan Galang. Karena posisi duduk Gavin yang menghadap ke depan membuat Gavin dapat melihat keberadaan Melva, yang kebetulan posisi duduk Melva membelakangi warung. Sehingga Melva bisa melihat keberadaan Gavin di depannya, begitupun sebaliknya.

Melva menyantap mie ayamnya. Karena terlalu terburu-buru Melva jadi tersedak. Cewek itu jadi terbatuk, membuat Riko dengan cepat memberikan minuman kepada Melva.

"Makan yang bener, buru-buru banget." Ucap Riko. Mengambil gelas minuman dari tangan Melva, setelah cewek itu menyerupnya.

"Tugas matematika gue belum siap. Bisa abis kena omelan Pak Tar, gue." Seru Melva. Cewek itu tampak cemas.

Riko terkekeh kecil.

"Kebiasaan." Ledek Riko. Membuat wajah Melva menjadi manyun.

Melva menyerup minumannya, mengalihkan pandangannya dari Riko. Tidak sengaja matanya bertemu dengan mata milik Gavin. Ada kecangungan antara kedua remaja itu, tapi Melva menampilkan senyum manisnya untuk menyapa Gavin. Seperti biasa Gavin tidak membalas senyuman Melva. Gavin malah bersikap biasa, seolah tidak melihat apapun.

DestinWhere stories live. Discover now