trp

519 51 15
                                    

it's fun getting to know you more.

***

"Shit!"

Audrey buru-buru membuka selimutnya.

Di hari Sabtu, 17 September itu, perlombaan catur yang akan dihadapi Stephanie diselenggarakan pukul 08.30, dan sialnya, Audrey baru bangun pukul 08.00. Ini semua karena mandi malam hari yang membuat nyaman untuk tidur lebih lama dari seharusnya. Untungnya, Audrey sudah memasak katering semalam, dan pagi harinya, dia tinggal memanaskan masakan tersebut.

Ya, gadis itu memang bersiap diri menghadapi kenyataan terburuk seperti bangun siang di pagi hari itu.

Dengan ponsel yang dijepit di antara bahu dan telinga, gadis itu memasak makanannya di dapur.

"Steph, sori, gue telat. Gue janji bakal dateng kok. Iya, maaf! Ada Mickey? Baguslah. Maaf ya. Bye!"

Tiga puluh menit kemudian, gadis itu sudah bersiap kaos berwarna navy bertuliskan "Jesus Gets The Girl" yang dimasukkan ke dalam celana jeansnya.

Rambut hitam kecokelatannya dicepol asal karena dia tidak memikirkan apapun lagi selain perasaan Stephanie yang baru saja dikecewakannya.

Dengan sepatu kets cokelat dan tas selempangnya, dia berlari ke kamar ibunya demi menemukan sang pemilik sedang menjahit pesanan yang akhir-akhir ini membludak.

"Ma, aku-"

"Hm. Bagus, ya. Udah telat bangun. Sekarang udah mau pergi aja."

Audrey meringis. "Iya, ini udah telat. Dadah, Mama."

Maria menahan anaknya yang baru akan pergi dengan pertanyaan, "Pegang uang, nggak?"

"Pegang."

"Kalo ada apa-apa, telepon, ya," pesan Maria.

Audrey mengangguk, lalu berseru pada ibunya yang terlihat pucat, "Dah, Ma!"

***

"Cie maju ke tingkat nasional...," goda Audrey pada Stephanie yang terus-terusan cengengesan.

Gadis itu tersenyum. "Iya, dong! Stephanie dilawan!"

"Udah bersyukur, belom?" tanya Mickey mengingatkan.

"Udah, lah!" serunya langsung. "Begitu skak mat, gue langsung nangis dalem hati, berdoa gak berhenti-berhenti."

"Pintar sekali Anda," ucap Audrey bangga, lalu merangkul Stephanie erat. "Kapan nasionalnya?"

"Tahun depan, katanya."

"Lama amat?"

"Iya, soalnya ada banyak daerah yang belum seleksi provinsi," jelas Stephanie.

Audrey dan Mickey mengangguk paham. Jam sudah menunjukkan pukul 12.00 dan perut mereka, terutama milik Audrey, sangat keroncongan.

Oleh karena itu, Mickey berkata lemah, "Makan, yuk..."

"Ayo!" tanggap Stephanie penuh semangat. "Abis itu ke Kota Tua naik kereta mau, gak? Murah kok."

Audrey tersenyum lebar, mengangguk bersemangat. "Ayo!"

"Challenge of the day: Naik transportasi umum ke mana-mana," usul Mickey yang berubah bersemangat dalan sekejap, dengan alisnya yang naik sebelah. "Gimana?"

ephemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang