CHAPTER 26 - Ask You in 443 ft

110 19 1
                                    

Sore harinya aku terpaksa harus pulang kerumah. Maksudku, rumahku di Westminster. Jika mum maupun Clark tak memaksaku pulang tentunya bersama Brad agar aku segera mandi dan membersihkan tubuhku, aku lebih memilih untuk menemani mum di rumah sakit. Karena sejujurnya aku masih merasa sedikit kesal dengan Brad. Entahlah, tadinya aku merindukannya tapi sekarang aku malah kesal padanya.

Aku hanya bungkam di sepanjang perjalanan menuju rumahku. Hanya suara radio mobil yang mengisi kesunyian diantara kami. Sebenarnya aku sempat bertanya-tanya, darimana Brad bisa mendapatkan mobil disini? Tapi sementara ini aku lebih memilih untuk menyimpan rasa penasaranku, karena aku masih kesal padanya.

Aku langsung turun dari mobilnya begitu mobilnya sudah berhenti tepat di depan rumahku. Membuka pintu rumah, oh sungguh, ini yang selama ini sedang kurindukan. Ya, rumah.

Aku menyapukan pandanganku ke seluruh penjuru ruangan. Kuperhatikan tak ada yang berubah sejak kepergianku ke New York.

"Pergilah mandi Summer, dan setelah itu aku ingin kau memakai ini" Ujarnya seraya menyodorkan sebuah paper bag berukuran sedang padaku.

Mengernyitkan dahiku. "Apa ini?"

"Kau akan tahu nanti. Sana, cepatlah mandi setelah itu giliranku yang mandi" Memutar bola mataku, aku lalu melenggang dari hadapannya dan berjalan menuju kamarku. Aku meletakkan paper bag pemberiannya di atas kasurku semantara aku beranjak masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku.

Tak perlu waktu lama, aku sudah selesai dengan acara mandiku. Aku kembali masuk ke kamarku dan pandanganku seketika terhenti pada sebuah paper bag pemberian Brad tadi.

Merasa cukup penasaran, tanganku lalu beralih untuk membukannya. Seketika mataku membelalak ketika kudapati sebuah gaun selutut berwarna merah maroon dari dalam paper bag tersebut. Aku bersumpah, gaun ini sangat cantik.

Tunggu, tapi kenapa ia menyuruhku untuk mengenakan ini setelah mandi? Memangnya kita akan pergi kemana?

Akhirnya walaupun masih dengan perasaan bingung, aku mengenakan gaun tersebut. Aku memandangi pantulan diriku sendiri dengan gaun ini pada sebuah kaca. Gaun ini terasa sangat pas di tubuhku sehingga aku merasa nyaman ketika menggunakannya. Well, pandai juga Brad memilihnya.

Di saat itu pula kudengar seseorang mengetuk pintu kamarku.

"Summer, apa kau sudah selesai?" Ucap Brad dari balik pintu.

"Belum, tunggu sebentar" Jawabku dan sengaja aku tak membukakan pintunya.

"Oke, kalau begitu kutunggu kau di bawah. Jangan lupa berdandanlah yang cantik" Mendengus pasrah, aku lalu melanjutkan untuk mempercantik tampilanku.

Aku hanya memoles wajahku dengan makeup natural dan sedikit polesan tipis pada bibirku. Aku sengaja mengerai rambutku untuk menutupi bagian punggungku yang sedikit terekspos. Kemudian aku memutuskan untuk memadukan gaunnya dengan heels berwarna krem yang pernah kupakai saat malam prom.

Aku kembali memandangi diriku pada sebuah kaca. Kurasa tak terlalu buruk, kalung pemberian Brad waktu lalu terlihat cocok ketika dipadukan dengan gaun merah yang juga pemberiannya.

Menarik nafas, aku menyambar clutchku lalu berjalan keluar kamarku. Aku mulai merasa gugup ketika aku sudah berdiri tepat di hadapan Brad yang tengah duduk di sofa ruang tengah. Kuperhatikan Brad mengenakan kemeja berwarna hitam dengan tiga kancing atas yang tidak ia kancingkan. Well seperti biasanya, ia terlihat semakin tampan.

Tatapannya langsung tepaku padaku begitu ia menyadari kehadiranku. Ia menatapku dari ujung kaki hingga kepala yang semakin membuatku gugup.

"Kau cantik sekali Summer" Ujarnya dan seketika membuat kedua pipiku merona dibuatnya.

Just You (Bradley Simpson)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang