CHAPTER 2 - Say Goodbye

178 19 0
                                    

"Summer taksimu sudah tiba" Kudengar teriakan mom memanggilku dari bawah. Mengambil kedua koperku aku segera bergegas turun kebawah.

Kulihat mom dan Clark telah menungguku dibawah.

"Kau sudah siap Summer?" Ujar mom.

Menghela nafas aku menjawab mom dengan mantap. "Ya"

"Bagus. Mari kubantu membawa kopermu" Mom mengambil salah satu koperku dan berjalan mendahuluiku keluar rumah. Kualihkan pandanganku kearah Clark yang masih berdiri disampingku.

"Clark"

Ia menoleh kearahku. "Ada apa Summer?" Ucapnya lesu.

"Apa aku bisa mempercayaimu jika aku menitipkan amanat kepadamu?"

Ia mengernyitkan dahinya. "Apa maksudmu? Tentu saja aku ini bisa di percaya" Ujarnya santai.

Memutar bola mataku. "Baiklah aku percaya padamu. Aku hanya ingin kau menjaga mom dengan baik. Hubungi aku saja jika kau sedang butuh uang, aku akan berusaha mencari pekerjaan paruh waktu di New York"

Aku mengatakan itu pada Clark karena selama ini Mom kesulitan untuk membiayai sekolah Clark dan tentu saja kuliahku. Aku selalu merasa kasihan pada mom karena ia hampir seharian penuh bekerja sebagai pelayan salah satu butik di Westminster. Gajinya-pun tak seberapa. Aku sempat ingin melamar pekerjaan paruh waktu untuk sekedar membantu masalah keuangan keluarga kami tapi mom melarangku sangat keras. Mom mengatakan tugasku hanya belajar bukan bekerja, karena bekerja hanya tugas Mom. Mom mengatakan bahwa bekerja dan mencukupi kehidupan kami sudah menjadi tanggungannya.

"Tapi Summer. Mom pasti melarangmu untuk bekerja" Ujar Clark.

"Aku tahu itu. Kumohon padamu jangan beritahu ini pada mom. Tentu saja kau tak ingin melihat mom terus bekerja keras untuk kita kan?"

Clark terdiam sejenak nampak sedang memikirkan ucapanku "Baiklah Summer aku tak akan memberitahu ini pada mom"

"Bagus" Aku tersenyum padanya dan ia membalasnya. "Kemari Clark, berikan aku sebuah pelukan" Ujarku dibarengi rentangan tanganku berniat untuk memeluk Clark. Clark berjalan satu langkah kearahku dan membalas pelukanku.

"Oh Summer aku akan sangat merindukanmu"

"Aku juga Clark" Aku melepas pelukan kami dan kembali tersenyum padanya.

"Baiklah kurasa taksimu sudah lama menunggumu. Mari kubantu membawa kopermu. Jangan sampai kau tertinggal penerbanganmu" Ujarnya di barengi kekehannya. Ia mengambil koperku dan berjalan keluar rumah mendahuluiku.

Menyusul Mom dan juga Clark yang sudah lebih dahulu berjalan keluar rumah, kulangkahkan kakiku dan berjalan keluar rumah. Aku terkejut ketika mendapati Ashley sudah berada di depan rumahku bersama Mom dan Clark. Ah ya, Ashley adalah sahabatku sejak kami duduk di bangku SMA. Tentu saja ia tahu tentang Bradley. Kau tahu? Hanya Ashley saja yang tahu mengenai perasaanku kepada Bradley. Aku dibuat terkejut olehnya karena baru semalam aku mengatakannya jika pagi ini aku akan berangkat ke New York. Dan di pagi-pagi sekali ia sudah berada di depan rumahku.

"Summer" Pekik Ashley begitu melihatku keluar dari rumah. Ia berlari kearaku dan langsung memelukku."Oh aku akan sangat merindukanmu Summer" Oh gadis ini memang sedikit heboh. Tapi bagaimanapun juga ia tetap sahabatku. Kubalas pelukannya.

"Aku juga Ashley" Ia melepas pelukannya dan mengatakan sesuatu padaku.

"Hubungi aku jika kau sudah sampai di New York. Dan ah ya, sampaikan salamku pada Bradley" Ujarnya lirih pada kalimat terakhirnya.

Aku tersenyum dan mengangguk dua kali padanya. "Ya, begitu sampai di New York akan kusampaikan salammu pada Bradley. Aku yakin ia pasti senang mendengarnya"

Ia tersenyum padaku dan kembali memelukku.

"Summer cepatlah, kau tak ingin tertinggal penerbanganmu kan?" Ujar Mom di sela-sela pelukan kami.

"Oke ku kira ini cukup, so safe flight Summer. Sampai jumpa lagi" Ashley melepas pelukanku.

"Thanks Ashley dan ya, sampai jumpa lagi"

Kulangkahkan kakiku dan berjalan menuju taksi yang sudah menungguku sedari tadi. Kupeluk Mom dan Clark sekilas sebelum masuk ke dalam taksi.

"Maafkan Mom Summer. Mom tak bisa mengantarkanmu sampai bandara. Kau tahu, ongkos taksi untuk bolak balik sangat mahal" Ujar mom.

Ya, aku memaklumi ucapan mom tadi. Sering kali kami harus pandai-pandai dalam mengatur uang. Kami menyadari betapa sulitnya mom dalam mencukupi kebutuhan kami.

"Tak masalah mom, aku mengerti. Baiklah kalau begitu aku harus pergi. Akan kuhubungi kalian setiba di New York" Ujarku, mom dan Clark menganggukan kepalanya dan tersenyum padaku. Sejurus kemudian kubuka pintu taksi tersebut dan duduk di kursi penumpang.

"Bye Summer" Pekik Ashley ketika taksiku mulai berjalan meninggalkan rumah. Di dalam taksi aku masih menengok mom, Clark, dan Ashley ke belakang hingga pada persimpangan taksi mulai berbelok dan tak kulihat mom, Clark, dan Ashley lagi. Kusandarkan punggungku pada sandaran yang terdapat pada kursi taksi.

Menghela nafas, oh sepertinya ini sudah waktunya. Kurasa Tuhan telah memberiku kesempatan untuk pergi ke New York. Aku berjanji tak akan menyia-nyiakan-nya.

To be continue...

Jangan lupa vote dan comment. Terimakasih :)

Just You (Bradley Simpson)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang