CHAPTER 8 - I Won

158 16 1
                                    

Aku terbangun ketika kurasakan sinar matahari mulai menghujami wajahku. Mengerjapkan mataku aku melirik jam yang berada di atas meja tepat di samping ranjangku. Pukul 7. Aku masih memiliki kurang lebih 45 menit sebelum kelas pertamaku di mulai. Menyibahkan selimutku lalu melipatnya kembali, aku segera bergegas pergi untuk mandi.

Selesai dengan acara mandiku dan bersiap-siap untuk pergi ke kampus, kulangkahkan kakiku keluar kamar. Pagi ini aku berniat membuat sarapan untukku dan Brad. Daripada kami kembali sarapan di luar lebih baik membuat sarapan sendiri di rumah. Lagipula saat kulihat kemarin, persediaan bahan-bahan makanan di lemari pedingin milik Brad sangat banyak. Sayang juga jika tidak digunakan. Kurasa Brad jarang makan di rumah.

Membuka pintu kamarku, segera kulangkahkan kakiku menuju dapur. Tapi tunggu. Aku tak melihat keberadaan Brad disini. Biasanya ia bangun lebih awal dariku.

Menoleh kearah pintu kamar Brad. Kulihat masih tertutup rapat. Astaga, jangan katakan jika ia masih tertidur?

Berjalan menuju pintu kamar milik Brad, kuputar knop pintunya. Aku disuguhkan nuansa hitam putih pada kamar Brad. Sejujurnya aku baru kali ini masuk di kamar milik Brad. Kamarnya tak kalah besar dari kamarku.

Kudapati Brad yang masih terlelap di balik selimutnya. Kulangkahkan kakiku mendekatinya, astaga, ia tidur dengan keadaan shirtless. Ya Tuhan, tahan dirimu Summer. Ya aku tahu, dia terlihat sangat panas. Apalagi wajahnya polosnya ketika tertidur. Astaga Summer. Seketika aku menggelangkan kepalaku, membuang jauh-jauh pikiran tersebut.

"Brad, bangunlah" Aku mengguncang-guncangkan tubuhnya.

"Hmm" Bukannya bangun ia malah menggeliat dan hanya mengubah posisi tidurnya.

Memutar bola mataku, kutarik selimut Brad. "Oh ayolah Brad, bangunlah. Kita tidak memiliki banyak waktu lagi untuk pergi ke kampus"

Ia kembali menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya tanpa membuka matanya sama sekali. "Beri aku 15 menit Summer"

"Tsk, tak ada 15 menit untukmu"

"10 menit" Ucapnya masih di balik selimut.

"Astaga Brad, sudah kubilang tak ada 15 menit ataupun 10 menit untukmu. Sekarang cepatlah bangun"

"Baiklah 5 menit" Oh sungguh, pagi-pagi aku sudah di buatnya kesal.

Aku kembali menarik selimutnya. "Bangunlah atau sarapanmu jadi milikku"

Ia kembali menggeliat. "Fine"

Seketika senyuman kemenanganku mengembang. "Good boy, sekarang cepatlah pergi mandi"

Detik itu pula ia menyibahkan selimutnya lalu bangkit dari kasurnya. Masih dengan langkah yang terhuyung-huyung ia berjalan masuk ke kamar mandi.

Membiarkan Brad untuk menyelesaikan mandinya, aku kembali ke dapur untuk membuat sarapan. Membuka lemari pendingin, kulihat banyak sekali bahan makanan yang tersedia.

Berfikir sejenak, bagaimana dengan pancake? Kurasa bahan-bahan untuk membuat pancake semua ada. Mengambil tepung, telur, susu cair dan juga bahan-bahan pelengkap lainnya, aku mulai membuat pancake untuk sarapan kami berdua.

Tak butuh waktu lama, pancake buatanku telah jadi. Detik itu pula kudapati Brad baru saja keluar dari kamarnya dengan setelan skinny jeans dan kaus hitam polosnya.

Ia mendudukan dirinya pada kursi counter. Kutaruh piring tepat di hadapannya dan satu piring lagi untukku yang kuletakkan di depannya. Kuawali dengan memberikan pancake pada piring Brad dan kemudian giliran piringku.

"Thanks" Ujarnya. Aku tersenyum dan mengangguk.

Seperti kesukaannya, aku memberikan topping sirup maple pada pancake milik Brad. Sedangkan aku lebih memilih untuk menambahkan topping whipped cream pada pancake ku. Kulihat senyuman mengembang di wajah Brad.

Just You (Bradley Simpson)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang