CHAPTER 20 - Kiss and Tell

146 17 3
                                    

Hari ini aku mulai kembali beraktivitas seperti biasa. Berkuliah dan pergi bekerja. Dan saat ini aku sedang berada di kafe. Tentu saja untuk kembali bekerja. Aku sudah mengatakan pada Lori karena dua hari kemarin aku tidak masuk bekerja. Beruntung Lori memaklumi semuanya dan ia sama sekali tidak merasa keberatan.

"Summer" Aku menoleh ke sumber suara tersebut.

"Ada apa Mark?"

"Lori memanggilmu, ia menunggumu di ruangannya" Aku mengernyitkan dahiku. Ada apa Lori memanggilku? Seketika pikiran-pikiran buruk mulai bermunculan di kepalaku. Apa aku dalam masalah? Apa aku bekerja dengan buruk? Apa Lori akan memecatku? Astaga Summer, Lori hanya memanggilmu. Hanya itu, so stay calm Summer.

Aku menghela nafas. "Baiklah, thanks Mark" Sejurus kemudian aku melenggang menuju ruangan Lori.

Aku memutar knop pintu ruangan pintu dan membukanya dengan perlahan. Aku mendapati Lori yang tengah duduk di balik meja kerjanya. Tak lama kemudian senyuman ramah mengembang di wajah Lori.

"Duduklah Summer" Ujarnya untuk mempersilahkan diriku untuk duduk. Aku mengangguk lalu sejurus kemudian aku menarik kursi dan duduk di hadapan Lori.

Aku hanya terdiam menunggu Lori mulai berbicara padaku sementara tubuhku mulai gemetaran. Oh astaga, ada apa denganmu Summer?

"Well Summer..." Ada sedikit jeda ketika ia mulai berbicara padaku. "Kuperhatikan kau sudah bekerja dengan baik"

Aku mengangguk seraya tersenyum padanya lalu membiarkannya kembali melanjutkan kalimatnya. "Jadi aku memanggilmu kemari karena aku bermaksud untuk memberikanmu ini" Lori menyodorkan sebuah amplop berwarna coklat yang entah aku tak tahu apa isinya. "Itu gaji pertamamu" Lanjutnya.

Seketika aku membelalak kaget. "T-tapi Lori, aku belum genap satu bulan bekerja di sini dan kau sudah memberikan gaji padaku?"

Lori kembali tersenyum ramah. "Tak apa Summer, itu karena kau sudah bekerja dengan baik" Oh astaga, ini benar-benar di luar dugaanku. Kupikir aku akan berada dalam masalah, tapi malah sebaliknya. Oh ya Tuhan kurasa rasa bahagiaku sudah tak terbendung lagi.

"Oh ya Tuhan, terima kasih banyak Lori. Aku tak tahu harus berkata apa lagi"

"Sama-sama Summer" Ujarnya seraya kembali tersenyum padaku.

Aku lalu berangsur berpamitan padanya dan keluar dari ruangannya. Karena kebetulan shift kerjaku juga sudah usai, aku langsung berpamitan pada Mark dan berjalan keluar kafe.

Di saat itu pula sebuah Maserati hitam berhenti tepat di depan kafe. Seketika senyumku mengembang. Ya, pagi tadi Brad berjanji padaku untuk menjemputku bekerja. Dan lihatlah ia datang tepat waktu.

Sejurus kemudian aku membuka pintunya dan mendudukan diriku tepat di sampingnya. "On time sir?" Ucapku dibarengi kekehanku seraya memakai seatbelt ku.

Brad ikut terkekeh bersamaku. "As you see mam" Balasnya. "Hei, I have something for you ?" Aku menarik satu alisku. "Close your eyes" perintahnya.

"Memangnya ad--"

"Tutup saja" Aku mendengus pasrah dan akhirnya aku memutuskan untuk menurutinya saja dan menutup mataku.

Aku menghitung beberapa detik menunggunya untuk memperbolehkanku membuka mataku.

"Sekarang kau boleh membuka matamu" Oh akhirnya.

Dengan perlahan aku membuka mataku kemudian aku dibuatnya terkejut ketika ia membawa sebuket bunga mawar di tangannya.

Lalu Brad menyodorkan sebuket bunga tersebut padaku. Aku menerimanya dengan senyuman yang sudah mengembang di wajahku.

Just You (Bradley Simpson)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang