CHAPTER 1 - See You in New York

322 22 0
                                    

Suara dentingan piring melengkapi suasana makan malam sederhana kami kali ini. Kami memang terbiasa tidak berbicara saat makan. Dad dahulu pernah mengatakan jika hal tersebut tidak baik. Well lupakan masalah tersebut. Aku kembali menyuapkan sesendok mashed potatoku yang terakhir ke mulutku. Meneguk segelas air mineralku, aku meletakkan kembali gelasku dan masih duduk di posisiku sejak tadi menunggu mom dan Clark adik perempuanku menyelesaikan makan malamnya.

"Kau sudah bersiap Summer?" Suara mom tiba-tiba mengejutkanku. Kualihkan pandangnku kearah mom. Kulihat ia telah menyelesaikan makan malamnya.

"Uh sudah, aku sudah membereskannya semua" Jawabku. mom menganggukan kepalanya lalu ia meneguk sedikit segelas air mineralnya.

"Kau yakin tidak ada barangmu yang tertinggal?" Mom kembali bertanya kepadaku.

"Kurasa tidak ada. Tapi nanti aku akan mengeceknya kembali"

"Bagus kalau seperti itu. Mom harap tidak ada barangmu yang tertinggal karena mom tidak akan mengantarkan barangmu itu sampai ke New York" Ujar mom dengan kekehannya. Kami semua tertawa masih di meja makan mendengar lelucon Mom.

Oh kurasa aku akan sangat merindukan suasana seperti ini. Entah mengapa aku merasa berat untuk pergi ke New York meninggalkan mereka di Westminster. Tapi disisi lain aku juga sangat senang mengetahui aku akan pergi ke New York dan bertemu Bradley di sana.

"Kau sangat beruntung Summer, kau bisa pergi ke New York" Ujar Clark tiba-tiba.

"Ya aku tahu itu. Maka dari itu aku sangat bersyukur" Ujarku dan tersenyum simpul kepada Clark.

"Ah ya, bagaimana aku bisa lupa" Clark menepuk keningnya. Aku terheran melihat tingkahnya. "Well kau pasti sangat senang kan, kau akan bertemu Bradley di New York" Ujar Clark dengan seringaian menyebalkannya itu. Oh dasar kau Clark. Kau mengucapkannya tepat di hadapan Mom. Oh tidak kurasa pipiku sudah memerah layaknya kepiting rebus. Kuakui, aku memang sangat bahagia mengetahui aku akan bertemu Bradley. Tapi bisakah Clark tak mengucapkannya di depan mom. Sungguh itu sangat memalukan. Kulirik Clark dan menatapnya dengan tajam. Aku memilih untuk diam tak menggubrisnya. Kulihat ia hanya menyeringai menyebalkan kearahku.

"Apa si Bradley Simpson itu yang kau maksud Clark?" Ujar mom.

"Iya mom. mom tahu? Bradley itu kekasih khayalan Summer" Ujar Clark dibarengi dengan tawanya yang meledak-ledak. Spontan kucubit lengannya dan ia langsung mengaduh kesakitan kepadaku.

"Oh benarkah?" Ujar mom dengan wajah berbinar-binar.

"Aww apa yang kau lakukan bodoh?" Clark menatapku dengan tajam. Kubalas tatapan tajamnya dengan seringaian bodohku.

"Itu yang kau dapatkan jika kau tak menjaga mulutmu" Ujarku. Aku membuang muka dari Clark. Anak ini sungguh membuatku kesal setengah mati.

"Sudah-sudah hentikan perdebatan konyol kalian ini. Summer bisakah kau membantu mom membereskan semua ini?"

"Baiklah mom" Aku bangkit dari dudukku dan mulai mengambil satu persatu piring yang kotor.

"Clark pergilah ke kamarmu!" Ujar ibu kepada Clark.

"Baiklah mom" Kulihat Clark mendengus kesal dan mulai bangkit dari duduknya. Ia melangkah gontai menuju tangga dan naik ke kamarnya.

Setelah selesai menumpuk piring-piring kotor, kulangkahkan kakiku menuju dapur untuk membawa piring-piring kotor ini ke bak pencuci piring. Mom, kulihat ia tengah membereskan sisa-sisa makan malam kami. Aku mulai mencuci satu persatu piring-piring kotor tersebut.

"Mom rasa ini makan malam terakhir kita sebelum kau pergi ke New York Summer" Ujar mom tiba-tiba membuyarkan lamunanku. Kuputar badanku dan melihat mom tengah memasukkan sisa-sisa makan malam kami ke dalam lemari pendingin.

Just You (Bradley Simpson)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang