CHAPTER 16 - Forgive Me

101 15 1
                                    

Aku terbangun ketika mendengar suara alarm pada ponselku berdering dengan keras. Kurasakan kepalaku yang sedikit terasa pusing setelah bangun dari tidurku. Aku memegangi kepalaku dengan kedua tanganku.

Astaga, aku benci setiap kali aku terserang sakit kepala. Ingin rasanya aku kembali menarik selimutku dan kembali pergi tidur. Tapi apa daya, aku tetap harus pergi kuliah.

Masih dengan posisi tiduran, aku meraih ponselku yang kuletakkan di atas meja. Tunggu, aku merasakan menyentuh sesuatu benda asing. Bukan, ini bukan ponselku. Bangkit dari posisi tidurku, aku menengok pada benda asing yang sempat kusentuh tadi.

Aku mendapati setangkai mawar merah yang tergeletak di atas mejaku. Mengernyitkan dahiku, siapa yang menaruhnya disini? Aku mendapati sebuah kertas di samping mawar merah tersebut.

Kuambil kertas tersebut lalu aku mulai membacanya.

I'm so sorry, forgive me please. B

Hanya itu yang tertulis pada secarik kertas tersebut. Ya aku tahu itu pasti Brad.

Aku kembali meletakkan bunga tersebut ke tempat semula lalu beranjak dari kasurku dan berjalan menuju nangkas untuk mengambil aspirin lalu menelannya dengan segelas air putih. Berharap agar sakit kepalaku segera hilang.

Lantas aku langsung beranjak masuk ke kamar mandi lalu bersiap-siap untuk pergi ke kampus.

Kali ini aku memilih untuk mengenakan skinny jeans dan kaus hitam polosku untuk pergi kuliah. Mendengar suara getaran pada ponselku yang masih tergeletak di atas meja, lantas aku langsung menyambarnya. Aku mendapati sebuah pesan dari James.

From : James

I'm on my way to pick you up so get ready, I'll be there in 10 minutes. See ya..

Seketika sudut bibirku tertarik ketika membaca pesan tersebut. Aku segera menyambar tasku dan kembali merapikan tampilanku di depan kaca.

Kurasa tampilanku tak terlalu buruk, memutar knop pintu lalu aku membuka pintu kamarku. Seketika aku mematung ketika mendapati Brad yang tengah menikmati secangkir kopinya di mini bar.

Aku menunduk seraya kembali kulangkahkan kakiku dan berjalan menuju elevator.

"Good morning Summer" Aku tersentak ketika mendengarnya menyapaku. Sontak aku menghentikan langkahku dan berbalik. Untuk saat ini aku masih tak sanggup untuk menatap matanya. Aku lebih memilih untuk menunduk seraya membalas sapaannya.

"Morning Brad" Balasku dengan canggung.

"Bagaimana jika kita sarapan di luar saja, kali ini aku akan menunjukkan padamu tempat yang paling cocok untuk sarapan" Ujarnya dengan santai. Bagaimana bisa ia berbicara seperti itu dan seolah semalam tak terjadi apa-apa di antara kami.

"Um-- kurasa James sudah menjemputku di bawah, maafkan aku"

"Oh begitu, b-baiklah tak apa. Mungkin lain kali saja" Ucapnya dibarengi dengan kekehannya yang terkesan hambar.

Memutar tumitku, aku kembali melangkah menuju elevator. Aku sempat meliriknya yang menunduk menatap kosong secangkir kopinya sebelum pintu elevator benar-benar tertutup.

Kau bisa mengataiku gadis yang plinplan. Ya, aku sendiripun mengakuinya. Semalam aku mengatakan pada diriku sendiri untuk tidak bersikap egois. Tapi paginya aku malah bersikap seperti ini padanya. Entahlah, aku sendiri masih bingung dengan perasaanku sendiri. Hanya saja rasa kecewaku masih menghantuiku.

Keluar dari elevator, aku berjalan keluar dari gedung apartemen. Sialanya, belum sempat aku keluar, aku berpapasan dengan Caitlin dan ia langsung menyadari keberadaanku.

Just You (Bradley Simpson)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang