CHAPTER 19 - Cupcake

Start from the beginning
                                    

"Aku senang kau menyukainya" Ucapku.

"Kau tahu? Cupcake buatanmu mengingatkanku akan ibuku yang sangat gemar membuatkanku cupcake"

"I know, she's the best actually" Ujarku seraya menyunggingkan senyum padanya.

Brad membalas senyumanku. "But now, you're the best for me"

Lagi-lagi aku dibuatnya tersipu malu. Kurasa kedua pipiku sudah memerah layaknya kepiting rebus. Kau memang menyebalkan tapi aku mencintaimu.

Di saat itu pula pintu elevator terbuka dan kulihat James, Connor dan juga Clay keluar dari elevator. Tak perlu heran bagaimana mereka bisa masuk ke apartemen Brad. Karena Brad juga memberikan kartu akses apartemennya kepada mereka. Tentu saja tak sembarang orang yang ia berikan kartu untuk mengakses apartemennya. Ia memberikannya hanya kepada orang-orang terdekatnya dan yang paling penting yaitu orang itu sudah lama ia percayai.

"Owww lihatlah ada cupcake" Seru Connor seraya menyambar satu cupcake yang masih kutaruh di atas meja lalu ia langsung melahapnya.

Begitupun dengan James dan Clay, tak ada bedanya dengan Connor, mereka langsung menyambar cupcake buatanku.

"Hei itu milikku, siapa yang mengizinkan kalian untuk memakannya?" Ucap Brad dengan kesal.

"Shut up Brad" Sahut Connor dan Brad hanya berdecak kesal.

Aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku dengan pasrah melihat tingkah mereka semua. Aku hanya memandangi mereka yang tengah menikmati cupcakeku sementara aku melirik ke arah Brad, dan ia sudah memasang wajah kesalnya. Aku hanya bisa terkekeh geli melihatnya.

"Demi dewa neptunus, cupcake ini sungguh enak" Ucap Clay.

"Aku setuju denganmu Clay" Sahut James.

"Hei, Summer membuatkannya hanya untukku bukan untuk kalian jadi hentikan memakannya" Kurasa Brad sudah sangat kesal. Lihatlah perubahan mimik wajahnya! Ia sangat mengemaskan btw.

"I can't " Balas Connor dengan santai sedangkan kudengar Brad hanya mengumpat tak jelas.

"Kau yang membuatnya Summer?" Tanya Clay begitu ia memasukkan gigitan terakhir ke mulutnya.

Aku menjawabnya hanya dengan anggukan kepalaku. "Oh you're the best chef I ever know" Sahut James.

"Oh kau berlebihan James. Lagipula ini hanya sekedar hobiku"

"Berarti kau pandai memasak Summer?" Tanya James dan aku hanya menggidikan bahuku.

"Oh great. Kalau begitu aku memiliki tawaran untukmu" Ucap Connor dan aku hanya mengernyitkan dahiku tak mengerti apa maksudnya. "Bagaimana jika kau menjadi juru masak di rumahku. Tenang saja, aku akan memberikan bayaran paling tinggi untukmu" Apa? Kau bercanda?

"Fuck you Connor! Kau ingin menjadikannya seorang pembantu di rumahmu eh? Great, now we're not friend anymore" Sambar Brad terdengar jika ia benar-benar kesal.

"Hei santai bung, aku hanya bercanda. Lagipula mana mungkin aku menjadikan temanku sendiri sebagai pembantuku" Ujar Connor.

"Ahahaha, Brad akan langsung membunuhmu Con" Timpal James.

"Hei hei sudah-sudah, hentikan perdebatan konyol kalian" Ucapku. "Lagipula ada apa kalian datang kemari?" Tanyaku.

"Kami kemari ingin menjengukmu Summer, kudengar kemarin kau sempat masuk rumah sakit" Ujar Clay.

"Uh-- ya, aku hanya kelelahan"

"Oh Summer, apa kau sudah merasa lebih baik sekarang?" Tanyanya lagi.

"Ya, semuanya sudah lebih baik sekarang" Ujarku seraya bangkit dari sofa lalu berjalan ke dapur untuk mengambil beberapa coke untuk mereka. Clay berjalan mengikutiku ke dapur.

"Tunggu, apa maksudmu?" Tanya Clay begitu ia sudah duduk di kursi mini bar. Aku membuka kulkas lalu mengambil beberapa kaleng coke dan sementara kuletakan di mini bar.

"Uh--tak ada, hanya y-ya aku sudah merasa lebih baik"

Kulihat Clay menyipitkan kedua matanya. "Tidak-tidak, bukan itu maksudku. Tapi...kalimatmu tadi terdengar seperti terdapat makna lain"

"Oh benarkah? Kurasa tidak"

Clay berdecak kesal seraya memutar kedua bola matanya. "Oh ayolah Summer, pasti ada sesuatu yang sedang kau sembunyikan. Ayolah katakan padaku"

"Tak ada Clay"

"Oh ayolah Summer, let me know" Ucapnya sambil memasang puppy facenya.

Aku menyerah lalu sedetik kemudian aku mengalihkan pandanganku kearah Brad, Connor dan juga James yang sedang berada di ruang tengah, memastikan jika mereka tidak mendengar pembicaraanku dengan Clay.

Aku menarik kursi lalu duduk berhadapan dengannya. Aku menarik nafas lalu membuangnya dengan perlahan kemudian aku mulai berbicara dengannya.

Aku menceritakan semua padanya. Bagaimana aku bisa mencintai sahabatku sendiri hingga pernyataan yang sulit dipercaya bagaimana Brad juga memiliki perasaan yang sama terhadapku. Ah ya, aku juga tidak lupa menceritakan mengenai seorang pria misterius yang menghubungiku tadi.

Kurasa aku memang bercerita pada orang yang tepat. Ya, kurasa aku bisa mempercayai Clay. Walaupun kami belum lama saling mengenal, tapi sifatnya dapat membuatku tak perlu ragu dalam hal saling mempercayai.

Ayyeee Night&Day is out now !!! Which your favorite song? Me, paper heart and sad song, that's so siiicckkk. How about you guys?

Comment your fav song from Night&Day in this chapter :))

Jangan lupa VOMMENT yaa

Thanks xx

Just You (Bradley Simpson)Where stories live. Discover now