Lufi dan Melody terkejut karena orang yang mereka cari berdiri di hadapan mereka sekarang. Dengan cepat Lufi memanggil kedua pixie tersebut yang datang membawa asap berwarna-warni.

Lufi dan Melody menyuruh kedua pixie itu kembali ke kamar sebelum mereka mengikuti Arlette masuk ke perpustakaan.

Mereka berjalan menelusuri lantai satu perpustakaan dan masuk ke salah satu ruangan khusus yang di sediakan untuk membaca.

Di sana sudah tersedia meja,kursi beberapa perabotan lain seperti televisi,kulkas dan lain-lain. Ruangan ini seperti ruangan santai yang di ciptakan khusus untuk tamu Hexa Vigrause.

Pada salah satu sofa ruangan santai itu, ada seorang laki-laki berambut hitam dan biru sedang membaca menggunakan kacamata bacanya.

Arlette mendekati laki-laki tersebut dan menepuk pundaknya dari belakang sambil menaruh tangannya pada pinggiran sofa.

"Hei." ucap Arlette memanggil Logan yang sedang membaca buku yang terlihat rumit.

Logan yang dipanggil menoleh ke arah Arlette yang melukis senyum kecil pada wajah cantiknya dan mengarahkan jempolnya ke arah Lufi dan Melody.

Gadis bernama Arlette itu melepaskan kacamata Logan dan menyuruh laki-laki itu menemui dua anggota Crystal Shield tersebut.

Jujur saja Arlette tidak mau Logan yang sedang berkacamata dilihat oleh orang lain selain dirinya. Itu adalah sisi manis Logan yang sangat disukai oleh Arlette tanpa mengungkapnya secara jujur.

Melihat tingkah Arlette dan Logan, Lufi menyimpulkan mereka berdua adalah sepasang kekasih.

"Ada yang bisa kami bantu? " tanya Logan tanpa ekspresi dan intonasi.

"Ah, ya begini,kami memerlukan bantuan kalian berdua untuk sesuatu yang benar-benar penting dan rahasia. " ucap Melody menjelaskan.

Lufi yang mengingat sesuatu pun langsung berbisik ke arah Melody.

"pssst..  Kita belum memberitahukan anggota Crystal Shield yang lain. " ucap Lufi yang merasa bodoh karena tidak mengingatnya.

"A-ah.. Sepertinya kami melupakan sesuatu, kami akan pergi sebentar. Untuk memastikan, apakah kalian akan berada di sini cukup lama? " tanya Melody.

Logan mengangguk.

"Iya, feel free to come over anytime." ucap Arlette tersenyum.

"Thanks. " ucap Lufi sebelum keluar ruangan bersama Melody.

~•°●°•~

"Kalian yakin ini langkah yang
benar? " Emily melangkahkan kakinya lebar berusaha menyejajarkan posisinya dengan Melody dan Lufi.

"Iya, mereka lebih berpengalaman daripada kita. Mereka mengetahui banyak hal yang tidak kita ketahui. " jelas Melody meyakinkan.

"Setelah dipikir-pikir mereka sudah bekerja di istana lebih dahulu daripada kita semua, itu yang menjelaskan mereka mengetahui banyak hal rahasia. " ucap Lufi yang membuahi anggukan dari Emily dan Lauren.

"Dimana sih mereka??! " Lauren menggerutu karena empat orang laki-laki yang mereka cari tidak muncul juga.

"Mungkin mereka masih berada di kamar? " tebak Melody.

"Tidak, tadi aku sempat bertemu mereka di cafeteria." Emily menjawab. "Hmm, tapi bisa saja mereka kembali ke kamar. " ujarnya lagi.

Lufi yang melihat salah satu anak first yang berjalan melewati mereka langsung menyamparinya.

"Permisi. " ucap Lufi membuat gadis berambut white blonde itu berbalik ke arahnya.

"Apa ada yang bisa kubantu? " ucap gadis itu dengan suara lembut. Gadis yang memiliki wajah dan sikap imut alami itu tersenyum kecil.

Crystal ShieldWhere stories live. Discover now